Kata pendidikan telah tidak lagi asing terdengar di telinga kita. Kita ketahui bahwa pendidikan telah tumbuh sejak era kolonial Belanda. Dalam sejarah lampau tersebut, sangat terasa bagaimana seorang tokoh dan pemuda memperjuangkan hak untuk pendidikan. Baik laki-laki maupun perempuan.
Namun seiring dengan pemahaman pada zaman yang berkembang dahsyat. Seolah hakikat pendidikan dilarikan pada konsep dan pola yang kurang tepat untuk dikatakan dinamis. Bukan lagi bersifat memperluas kembali pemahaman yang didapatkan, melainkan melepaskannya dengan nuansa yang baru. Sehingga kelalaian-kelalaian tersebut timbul dan menjadi sampak besar pagi para penerus bangsa utamanya.
Bagaimana tidak? Kita ketahui bahwa setiap generasi memiliki masa yang berbeda, namun perbedaan setiap masa itu membuat para peserta didik untuk memilih (masa seperti apa yang lebih asik menurutnya), bukan lagi untuk memperoleh pengalaman yang bertambah. Dampaknya yakni pada aspek nilai-nilai luhur yang pada akhirnya harus hilang dan dirubah dengan yang menurutnya disebut sebagai keluhuran-keluhuran lainnya. Utamanya dalam lingkungan masyarakat, yang berperan aktif mempengaruhi pola serta tindak perilaku individu.Â
Sebagaimana dalam konteks pendidikan, UPTD SATDIK SDN Tegalrejo 01 yang terletak di kabupaten Jember ini. Memiliki formasi yang dapat dikatakan antisipatif dalam menanggapi zaman saat ini. Mengapa tidak, yakni salah satu kegiatan sosialisasi terhadap peserta didik utamanya kelas tinggi IV hingga VI, diwajibkan untuk mengikuti kegiatan tersebut.Â
Sosialisasi yang bertema "Sosialisasi Bahaya Narkoba, Sampah & Ketergantungan Handphone", memberikan ruang positif bagi para guru utamanya yang memiliki keresahan terhadap pergaulan bebas. Kegiatan yang di sampaikan oleh Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Bhayangkara Indonesia (LRPPN-BI), melibatkan langsung seluruh aspek lembaga pendidikan yang sedikit banyak memberikan pemahaman terhadap peserta didik.Â
Setidaknya, beberapa hal yang dapat dijadikan sumber nilai dan dasar pengetahuan bagi peserta didik bahwa dalam membangun negeri yang baik memerlukan anak bangsa yang baik. Utamanya dalam dimensi pendidikan yang sarat dengan nilai, perlu adanya peraturan yang tegas dalam mengawal pertumbuhan peserta didik.Â
Akhir kata, jangan sampai terpengaruh terhadap berbagai macam-macam pergaulan. Hidup bersih menjadikan kita lebih sehat. Mengurangi rasa ketergantungan pada handphone dapat menumbuhkan rasa silaturahmi yang tinggi dalam setiap individu. Ujar pemateri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H