Mohon tunggu...
Aleysius H. Gondosari
Aleysius H. Gondosari Mohon Tunggu... Insinyur - Peneliti dan Praktisi Terapi Energi 5 Elemen. Buku yang sudah ditulis:

Peneliti dan Praktisi Terapi Energi 5 Elemen untuk sehat dan bahagia secara alami. Saat ini sedang menyelesaikan buku "The Secret of 5 Elements" dan "The Miracle of 5 Elements". Tulisannya dapat dibaca pada website www.5elemen.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terapi Pernapasan 5 Elemen: Pernapasan Bayi dan Orang Dewasa

16 September 2010   15:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:12 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bayi melakukan pernapasan 5 elemen, dan umumnya masih melakukannya sampai usia 5 tahun. Pada saat itu, perkembangan bayi sangat pesat. Tetapi dengan bertambahnya umur, pola pernapasan berubah. Pada orang dewasa, pola pernapasan telah menjadi pernapasan 1 elemen, yaitu elemen Bumi.

Pernapasan 5 Elemen pada Bayi

Ketika masih di dalam perut sang ibu, bayi sudah mulai melakukan pernapasan dengan 1 elemen pada saat berusia 1 bulan, yaitu elemen Air. Pada saat ini, kesadaran Pikiran Astral mulai aktif dan mulai bisa merasakan komunikasi dari sang ibu.

Kemudian bayi mulai melakukan pernapasan 2 elemen ketika berusia 2 bulan, yaitu elemen Air dan Api.Pada saat ini, kesadaran Pikiran Kausal mulai aktif dan mulai bisa merasakan emosi positif sang ibu.

Bayi mulai melakukan pernapasan 3 elemen ketika berusia 3 bulan, yaitu elemen Air, Api, dan Udara. Pada saat ini, kesadaran Hati mulai aktif, dan mulai bisa merasakan kasih sayang dari sang ibu.

Selanjutnya, ketika berusia 4 bulan, bayi mulai belajar melakukan pernapasan 4 elemen, yaitu elemen Air, Api, Udara, dan Eter. Pada saat ini, kesadaran Jiwa mulai aktif, dan bayi mulai memiliki kesadaran spiritual.

Akhirnya, ketika berusia 9 bulan 10 hari, bayi pun lahir dan kemudian menangis agar bisa mulai bernapas dengan 5 elemen, termasuk elemen Bumi. Pikiran fisik bayi mulai aktif, bayi mulai mengenal dunia fisik, dan memulai aktivitas fisiknya.

Kemampuan pernapasan 5 elemen ini berlangsung terus hingga bayi menginjak usia 5 tahun. Karena pernapasan berhubungan dengan energi, bayi juga memperoleh Energi 5 Elemen yang optimal sampai usia 5 tahun.

Pernapasan pada Orang Dewasa

Setelah usia 5 tahun, perlahan-lahan kemampuan pernapasan 5 elemen berkurang menjadi 4, 3, 2, dan akhirnya 1 elemen ketika dewasa. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan fisik di sekitar kita, sehingga kita cenderung untuk berpikir, melihat, dan merasakan segala sesuatu secara fisik yang berdasarkan logika. Selain itu, stres, emosi negatif, dan kata-kata negatif juga ikut menyebabkan perubahan ini.

Hal ini menyebabkan orang dewasa tidak bisa memperoleh Energi 5 Elemen secara optimal, karena pola pernapasannya telah berubah.

Terapi Pernapasan 5 Elemen

Terapi Pernapasan 5 Elemen bertujuan untuk memperbaiki pola pernapasan ini, agar bisa kembali menjadi pola Pernapasan 5 Elemen. Dengan demikian, Energi 5 Elemen akan menjadi meningkat, emosi menjadi lebih positif, dan orang bisa menjadi lebih sehat.

Terapi Pernapasan 5 Elemen akan diadakan pada tanggal 18 September 2010 dan 25 September 2010, pk. 13.00 - 16.00. Peserta yang ikut dalam workshop 18 September, dapat mengikuti workshop 25 September dengan gratis.

Informasi selengkapnya dan pendaftaran bisa dilihat di http://workshop.5elemen.com/workshop-c.

Aleysius H. Gondosari adalah peneliti dan praktisi Terapi Energi 5 Elemen. Saat ini Terapi Energi 5 Elemen telah diterbitkan dalam bentuk buku kesehatan “The Secret of 5 Elements: Terapi Sehat Bahagia yang Murah dan Praktis“ oleh Gramedia Pustaka Utama, berisi cara melakukan terapi sehat 5 Elemen dan berbagai makanan sehat 5 Elemen. Buku kedua "The Miracle of 5 Elements Energy" untuk kesehatan pembuluh darah, pencegahan serangan jantung, dan stroke, juga telah diterbitkan oleh E-tera Mizan. Untuk Konsultasi Kesehatan dan tanya jawab, silahkan kunjungi halaman Konsultasi. Untuk Workshop Kesehatan, silahkan kunjungi halaman Workshop.

Salam Sehat Bahagia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun