Penembakan warga di Paniai, Papua beberapa hari lalu, mendapat tanggapan serius oleh beberapa pihak baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Kepolisian, TNI Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Adat untuk segera mengusut tuntas siapa pelaku sebenarnya.
Kejadian yang berawal dari bentrok antara warga dan aparat TNI-Polri di Enarotali ini yang berujung adanya belasan orang luka-luka dan beberapa orang meninggal dunia akibat peristiwa berdarah di Paniai pada 8 Desember 2014. Sampai saat ini masing-masing pihak belum mengetahui siapa pelaku yang sebenarnya,?
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan bahwa kasus penembakan di Kabupaten Enarotali, Paniai, Papua, sedang dalam penyelidikan. Menurutnya, Polri belum bisa menentukan dari mana datangnya arah tembakan.
"Jadi jangan dikatakan dari ini, dari ini, karena ini masih dalam proses," kata Sutarman di kantor PMI, Jakarta, Jumat 12 Desember 2014 kepada media. Baca beritanya di http://nasional.news.viva.co.id/news/read/567973-penembakan-di-paniai--kapolri-minta-masyarakat-tak-berspekulasi
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Fuad Basya menanggapi kejadian tersebut, dan mensinyalir adanya keterlibatan kelompok separatis sehingga terjadi bentrokan antara warga dan aparat di Lapangan Karel Gobai, Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai Enarotali. Namun, hal tersebut masih sebatas dugaan-dugaan yang masih perlu ditelusuri lebih lanjut untuk diketahui kebenarannya.
Menurut Fuad, lokasi terjadinya perkelahian antara sekelompok orang tak dikenal dengan sekelompok pemuda di daerah Pondok Natal, sehari sebelum terjadinya bentrokan, merupakan lokasi yang rawan. Kelompok orang yang tak dikenal tersebut mungkin saja merupakan orang dari kelompok separatis yang ingin melakukan provokasi. Baca juga beritanya di http://nasional.kompas.com/read/2014/12/11/13563021/Kapuspen.TNI.Ada.Kemungkinan.Kelompok.Separatis.Terlibat.di.Penembakan.Paniai
Kasus ini juga mendapat tanggapan keras dari Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai. Pagai menyatakan bahwa peristiwa penembakan terhadap warga di Lapangan Karel Gobai, Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai Enarotali, Papua merupakan kejahatan serius.
"Penembakan terhadap warga Paniai adalah kejahatan serius (serious crime) yang terdiri dari aspek kriminal murni dan kejahatan yang didorong oleh niat (mens rea), sistemik, terencana, dan terorganisir dan penyalahgunaan kewenangan,".Hal tersebut dikatakannya kepada pers dalam ketika diminta keterangan, pada 10 Desember 2014.
Untuk segera mengungkap pelaku penembakan yang menewaskan warga Paniai dan menghentikan spekulasi yang sedang berkembang di masyarakat, maka pada 12 Desember 2014 sekitar pukul 09.30 WIT telah diadakan pertemuan antara pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Paniai, TNI/Polri dan beberapa tokoh adat serta tokoh agama untuk membahas pemecahan persoalan yang sebenarnya. Pembahasan dilaksanakan di Aula Guest House Enarotali, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua.
Dalam pertemuan tersebut diserahkan beberapa barang bukti berupa proyektil dari bahan timah yang bersarang ditubuh korban dan hasil visum korban kejadian pada tanggal 8 Desember 2014 tersebut. Dengan pertemuan ini maka akan segera terungkap siapa pelaku penembakan sebenarnya. Untuk itu semua warga harus berperan aktif, bisa bekerja sama, saling membantu dan saling menghormati apapun hasil keputusan yang akan diambil sesuai dengan fakta yang ada. Siapapun pelakunya nanti harus tetap dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H