Mohon tunggu...
alex warobay
alex warobay Mohon Tunggu... -

Aku Papua

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kisah di Balik Insiden di Kab. Paniai Tanggal 8 Desember 2014

13 Januari 2015   15:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:15 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_364258" align="alignleft" width="180" caption="LOKASI PONDOK NATAL, SEBAGAI PEMICU MASALAH"][/caption]

Banyaknya pemberitaan di media massa maupun media elektronik yang memberitakan secara visual maupun auditory (on line maupun cetak), kami melihat banyak kejanggalan tentang fakta kasus Paniai yang diangkat kepermukaan. Dari apa yang kami lihat dan kami rasakan sangat berbeda sekali dengan yang apa diberitakan. Seperti ada upaya membolak balikkan fakta atau PENGINGKARAN FAKTA terhadap Kasus Paniai Berdarah, tanggal 8 Desember 2014, yang menewaskan masyarakat setempat dan menimbulkan duka yang mendalam. Kami sangat menyayangkan adanya statement yang terburu-buru oleh Kapolda Papua sementara tim investigasi belum selesai menjalankan tugasnya, dalam pernyataannya di hadapan media massa, Kapolda dengan tegas menyatakan bahwa pihak Polres Paniai, tidak terlibat dalam aksi penembakan. Ini merupakan statement yang sangat tidak bijak, terburu-buru dan banyak menuai kontroversi dari berbagai kalangan, apalagi kami masyarakat Pania yang tahu betul tentang kasus ini. Kalau aparat penegak hukum bersikap seperti ini kami mau meminta keadilan sama siapa lagi, bukan kah dalam penyelesaian kasus memiliki prosedur dan proses yang harus dijalani, tidak hanya sekedar mengelak dari tanggung jawab yang berujung pada ketidak adilan yang akan dirasakan masyarakat.

Statement ini sepertinya memberikan tudingan kepada aparat lain, seolah-olah mencari korban dan mencuci tangan yang nyata-nyata ini tidak benar dari apa yang kami alami dan kami rasakan. Kalau Polisi menyatakan bukan mereka pelakunya, berarti tuduhan diarahkan kepada TNI yang ada di Paniai.....atau, jangan-jangan dialamatkan kepada OPM......atau malah semuanya terlibat.....

Pasca kejadian, langsung dilakukan investigasi oleh Tim gabungan yang didatangkan oleh Mabes Polri dan TNI dari Jakarta, bahkan melibatkan pihak sipil untuk menjawab bagaimana sebenarnya peristiwa tersebut bisa terjadi. Barang bukti dan fakta-fakta dilapangan sudah ditemukan, Semua pihak telah tahu jawabannya. Bahkan beberapa wartawan pun ikut hadir di sana.

Sekarang masyarakat menunggu hasil investigasi, mana suara keadilan, suara kebenaran yang katanya merupakan suara tuhan. Kalian boleh tipu-tipu masyarakat tapi kami masyarakat juga tahu semua kebenarannya. Kemana suara Bupati Paniai, Ketua DPRD Kab. Paniai, Kadistrik Madi, Wakapolres Paniai, Kepala RSUD Paniai dan Tim Investigasi Mabes Polri.....Katakan yang sebenarnya....siapa sumber masalah dan siapa pelaku penembakan...Bapak bupati  dan Bapak Kadistrik berkatalah jujur, Jujur kepada Tuhan dan jujur kapada Manusia jangan takut ungkap kebenaran kami memilih Bapak karena kami percaya bapak juga memperhatikan nasib kami. Bapak sebagai pejabat memegang amanah rakyat dan harus bersikap tegas, Kalau TNI salah katakan salah, kalau Polri salah katakan Polri bersalah.

Kalau tidak disampaikan, akan terus terjadi Fitnah dan tuduhan terhadap orang-orang yang tidak mengerti masalah yang berujung pada konflik yang tidak berkesudahan. Bukankah kita ingin damai dan berdampingan.

Ingat....Kalian juga bertanggung jawab kepada Tuhan dan kebenaran pasti akan terungkap.....

SUMBER PEMICU MASALAH

Malam itu, tanggal 7 Desember 2014, sekitar jam 20.00 WIT, beberapa pemuda berkumpul di Kampung Ipakiye, Paniai dalam rangka mempersiapkan Pondok Natal untuk menyambut perayaan Natal. Saat itu sebagian pemuda sibuk dengan mencurahkan kreatifitasnya untuk persiapan Natal dan sebagian lagi hanya nongkrong sembari minum-minum di pinggir jalan. Perhatian kami teralihkan pada saat ada kericuhan dari perang mulut antara pemuda dengan pengemudi sepeda motor tanpa lampu yang kondisinya dalam keadaan mabuk, terbersit di benak kami saat itu damai Natal tercabik dan ternodai.

Pengemudi Sepeda Motor tersebut kembali memutar menuju Distrik Madi, dan tidak lama kemudian, muncul kembali bersama beberapa temannya yang mengendarai 1 unit Mobil bewarna Hitam (belum diketahui jenis mobilnya) dengan membawa Senapan Panjang, dan sempat menembakkan munisinya ke udara sebanyak 3 kali. Selanjutnya, seluruh Pemuda yang ada di pondok Natal tersebut di hajar dan dianiaya dengan pukulan Senjata.

Masyarakat yang tidak terima atas perlakuan oknum anggota Polres tersebut langsung melapor ke Polres Pania dan minta pertanggung jawaban atas kekerasan yang dilakukan anggota Polres yang terjadi di pondok Natal tersebut. Persoalan selanjutnya diselesaikan oleh Wakapolres, Kompol Hanafi, bersama Kadistrik Madi dan beberapa masyarakat, tetapi penyelesaiannya  tidak tuntas, dan masyarakat tidak terima atas perilaku pihak Polres Paniai yang menganiaya masyarakat. Dan ternyata di ketahui bahwa pelaku penganiayaan dalam keadaan Mabuk, pelaku penganiayaan terhadap pemuda di Pondok Natal tersebut adalah Ajudan Wakapolres Paniai yang bernamaABNER WINDESI yang kami juga kurang tahu pangkatnya apa dan dimana keberadaannya sekarang.

Mana klarifikasi Kadistrik Madi, Korban penganiayaan dan masyarakat yang ikut menyelesaikan masalah...?

Apakah kalian telah diancam dan diintimidasi untuk tidak menceritakan fakta yang sebenarnya..?

Kemana di sembunyikannya Abner Windesi, sebagai tokoh utama yang menjadi tokoh Pemicu Masalah dan telah melakukan penganiayaan di Pondok Natal...? Mengapa dia tiba-tiba kabur, seolah-olah tidak ada orang yang bernama Abner Windesi...?

INSIDEN AMUK MASSA

[caption id="attachment_364252" align="alignleft" width="173" caption="MOBIL TIMSUS TNI YANG DIDUGA MOBIL POLISI YANG MENGANIAYA PEMUDA DI PONDOK NATAL"]

14211123951535911412
14211123951535911412
[/caption]

Keesokan harinya tanggal 8 Desember 2014, pagi-pagi buta, masyarakat dari Distrik Madi yang tidak terima atas perlakukan oknum Polisi yang memukuli Pemuda di Pondok Natal, berduyun-duyun menuju ibukota Kab. Paniai, Enarotali. Sebagian masyarakat sudah ada yang melumuri tubuhnya dengan lumpur, sebagai simbol perlawanan dan pernyataan siap untuk perang.

Di tengah perjalanan, rombongan massa sekitar 500 orang berpapasan dengan Mobil Rush hitam milik Timsus 753 dengan membawa Komandan Kompi Letnan Bangun, yang akan berangkat menuju Kantor Sekda, dalam rangka mengikuti rapat dengan SKPD Kab. Paniai.

Masyarakat yang melihat mobil tersebut, menduga adalah mobil yang datang ke pondok Natal semalam dan melakukan penganiayaan terhadap pemuda di Pondok Natal, masyarakat dan pemuda langsung merusaknya. Letnan Bangun dan anggotanya yang tidak tahu permasalahan menjadi bulan-bulanan amuk massa.

Massa yang beringas terus maju. Kompol Hanafi pun berusaha menenangkan masyarakat. Namun, masyarakat justru menjadi panas setelah melihat Wakapolres Paniai. Mereka dikejar massa dan rombongan Wakapolres pun melarikan diri sambil mengeluarkan tembakan beberapa kali ke arah yang tidak jelas.

Aparat keamanan semakin terdesak, sejumlah massa berhasil menguasai Lapangan Karel Gobai, yang akhirnya terjadi insiden berdarah. Paniai pun berduka. Saat massa mendatangi Kantor Polres, tiba-tiba sejumlah anggota Polres berpakaian hitam-hitam keluar dari kantor Polres dan mengejar massa dengan tembakan sampai ke ujung lapangan Karel Gobai. Di sanalah tembakan mematikan dilakukan oleh Oknum Polisi yang berpakaian Hitam-hitam tersebut. Korban pun bergelimpangan. Ada timah panas yang bersarang dalam tubuh 4 pemuda yang ikut dalam gerombolan massa.

Hasil investigasi terhadap korban masyarakat yang ditembak dan telah diserahkan oleh Kepala RSUD Paniai kepada Bupati Paniai dengan saksi para tokoh masyarakat dan beberapa awak media. Di sana dinyatakan bahwa proyektil yang bersarang di tubuh korban adalah proyektil berbahan TIMAH.....

[caption id="attachment_364255" align="alignleft" width="191" caption="PENYERAHAN HASIL VISUM & PROYEKTIL TIMAH OLEH KA RSUD KEPADA BUPATI"]

1421113016478973041
1421113016478973041
[/caption]

Munisi milik siapa ini..? TNI atau Polri...?

Bagaimana hasil investigasi dari Tim Forensik Mabes Polri...?

Mengapa insiden ini susah diungkap...?

Para Pejabat terkait, Segera tuntaskan masalah ini. Tegakkan Hukum dan keadilan. Jangan justru Aparat Penegak Hukum, melakukan penistaan terhadap hukum......

1421113762367615464
1421113762367615464

Kami hanya ingin Damai hidup berdampingan bisa sekolah dan bekerja. Kami  hanya berharap pada pihak yang terkait sudahi kehidupan yang tidak nyaman ini,    sampaikan kebenaran, mana yang salah dan mana yang benar. fakta-fakta sudah  cukup banyak jangan lagi ada fitnah  dan dusta. Kami yakin Bapak Bupati, bapak  Polisi dan TNI tahu kebenaran ini.  Tuhan tidak tidur kami hanya ingin Damai”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun