Belakangan ini profesi motivator semakin banyak diburu oleh orang, terutama para pendamba kebebasan finansial, karena hanya modal cuap-cuap, dengan sejumlah besar pengunjung, dalam sehari bisa diraih penghasilan yang fantastis.
Berbagai macam ragam sarana dan topik yang dibuat dan dipilihkan oleh sang motivator guna memancing minat para pengunjung maupun sebagai sarana sosialisasi ide-ide ataupun pengetahuan mereka. Â Dari mulai yang berbicara mengenai pemasaran, ekonomi, saham, valas, kecantikan, lifestyle, dan seribu satu macam lainnya.
Namun banyak juga para peserta ataupun pengunjung suatu seminar ataupun workshop yang kecewa setelah beberapa kali mengikuti acara sang motivator, dan bahkan merasa telah dibohongi ataupun ditipu dan dibodohi.
Dari beberapa forum, bahkan sampai ada yang mencaci maki seorang motivator pasar modal sebagai penipu dan pembual yang membuat bangkrut para pesertanya. Padahal jika mengikuti aturan sesuai kaidah-kaidah baku ilmu finansial, tanpa harus mengikuti pelatihan dari sang motivator, peserta seminar yang bersangkutan bisa berhasil dan bahkan mungkin lebih baik daripada sang motivator sendiri.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, kami memberikan sedikit tips yang mungkin berguna untuk menyaring mana yang motivator pembual dan mana yang tidak:
- Hindari pembicara yang senang show off  memamerkan hasil kekayaannya atau sering tebar pesona dan tebar amal seperti melempar / membagikan sejumlah besar uang ke hadapan publik , pamer koleksi mobil mewah, dan lain sebagainya. Orang ini tidak lebih dari pembual ala penipu di jembatan penyeberangan Sudirman.
- Jangan percaya kepada motivator yang sering menyatakan sesuatu di luar common sense (akal sehat) apalagi logika ilmu pengetahuan dan kaidah ilmu yang dapat dipertanggungjawabkan. Â Jangan pernah mencerna sesuatu dari seorang pembicara secara mentah-mentah, pelajari juga dari sudut keilmuan dan keilmiahannya, dan coba melihat dan pelajari dari berbagai sudut pandang, percaya hanya kepada omongan satu orang adalah jalan kesesatan.
- Lihat dan dalami apa yang dikatakan dan diucapkan oleh sang motivator apakah dia mempraktekan dalam hidup kesehariannya atau tidak. Karena ada motivator yang munafik namun juga ada motivator yang benar-benar sejalan dan selaras dalam perkataan maupun perbuatan. Ada seseorang yang selalu berkoar-koar bahwa dia mendapatkan tubuh indah dari hasil berolahraga, padahal sang dokter bedah kecantikannya sampai menyumpah-nyumpahi orang tersebut karena yang bersangkutan menutupi kenyataan bahwa bentuk tubuh indahnya adalah hasil operasi sedot lemak.
Sebenarnya masih ada banyak lagi tips lainnya, namun kami memandang setidaknya tiga hal di atas adalah hal utama yang harus anda perhatikan dalam menilai dan memilih untuk ikut suatu kursus atau seminar agar uang tersebut jangan hanya memperkaya sang pembicara namun juga memperkaya hidup anda.
Semoga Bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H