Mengoptimalkan Kinerja Core i3 dan Core i5 dengan Grafis Terintegrasi Intel HD

Beberapa waktu yang lalu, penulis memutuskan mengganti komputer pribadi yang rusak akibat gangguan listrik yang sering padam dengan sistem Core i5 661 dari Intel. Tadinya penulis memutuskan untuk menggunakan intel Atom, namun karena intel Atom terbaru untuk desktop belum tersedia (D510), dan beberapa orang di rumah keberatan dengan kinerja Atom saat melakukan pengeditan foto, akhirnya diputuskan mengambil Core i5 dari seri 661.

Adapun pertimbangan Core i5 661 ini karena alasan dari segi grafis, ini lah prosesor Core i5 keluarga Clarkdale yang memiliki clock frekuensi grafis tertinggi yakni 900 Mhz, jauh lebih tinggi dari semua keluarga Core i3 dan Core i5 dengan grafis terintegrasi. Sehingga penulis merasa tidak perlu membeli Video Card khusus jika hanya ingin memutar film HD baik dari Bluray Disc maupun HD content dari internet.

Motherboard sengaja dipilihkan Gigabyte H55M-UD2H dikarenakan pada saat eksekusi pembelian, motherboard merek lain dengan chipset H55 maupun H57 belum memasuki pasar, dan kalaupun ada, sangat menyulitkan pemilik toko yang menjadi langganan untuk menjamin garansinya.

Memory sengaja dipilihkan merek VGen jenis DDR3 1333 karena kualitasnya cukup terjamin, dan faktor kemudahan tukar tambah jika ingin diganti dengan spek yang lebih tinggi misalnya DDR3 1600 (motherboard menganjurkan penggunaan DDR3 1600 jika ingin overclocking).

Instalasi sangat mudah dan cepat, bahkan hardisk yang telah berisi O/S WinXP bawaan dari komputer yang lama dengan sangat mudah mengenali motherboard dan grafis HD Core i5 dan hanya perlu mengupdate database driver dari CD yang disediakan oleh Motherboard baru.

Namun belakangan penulis mengganti driver grafis Core i5 bawaan motherboard dengan driver terbaru dari homepage Intel karena faktor optimalisasi pada pemakaian multimedia player VLC, sementara media player VLC juga perlu diupdate untuk menyesuaikan diri dengan performa grafis Intel HD terbaru.

Secara keseluruhan, sistem bekerja lancar dan cepat, namun masih dirasakan kurang optimal. Beban panas masih bermain pada angka yang cukup tinggi, dan efisiensi listrik masih kurang optimal. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk melakukan upgrade bios dari versi F4 pada saat pembelian motherboard, menjadi versi F7 yang lebih stabil pada overclocking dan mendukung sistem DES2 (sistem penghemat listrik dan pengoptimal kinerja Core i3 dan Core i5 pada motherboard Gigabyte).

Dengan penggunaan kombinasi DES2 serta bios F7 pada motherboard Gigabyte GA-H55M-UD2H, kinerja listrik pada CPU intel Core i5 661 berhasil dihemat sebanyak 30 watt pada rata-rata pemakaian browsing internet dan kerja office ringan. Untuk pengujian overclocking, penulis tidak mereview karena penulis belum berhasrat untuk melakukan overclocking sebab kapasitas Core i5 661 baru terpakai sebanyak 4%-20% saja, di luar urusan konversi video.

Hanya saja yang perlu diperhatikan, nampaknya keluarga Core i5 661 membutuhkan banyak kapasitas RAM terutama untuk pemutaran film HD sehingga penggunaan sistem memori sebesar 4GB adalah suatu kelayakan. Hal ini penulis sadari saat melihat kolom properties pada video card properties yang menyatakan bahwa alokasi pemakaian memori sistem untuk video grafis adalah sebesar 1024MB.

Sedangkan penulis sendiri lebih suka mematikan fungsi paging files / virtual memory di hardisk dan menggantinya dengan alokasi RAM pada sistem memori. Sehingga jika hendak memutar klip video HD resolusi 1080p akan segera kehabisan alokasi virtual memory dikarenakan memori sistem sudah terpakai oleh Video Grafis. Itu sebabnya, dianjurkan penggunaan sistem operasi 64 bit jika ingin Core i3 dan Core i5 berjalan mulus dan dapat memaksimalkan seluruh kapasitas memori sistem sebesar 4GB.