[caption id="attachment_144254" align="alignleft" width="211" caption="Nokia N9 Courtesy of GSMARENA"][/caption] Minggu-minggu ini, salah satu produk maha karya Nokia dalam pembuatan smartphone datang secara resmi memasuki pasar smartphone di Indonesia. Produk yang diperkenalkan dalam salah satu acara Jakarta Fashion Week 2011 yang lalu, memang menggugah minat sebagian kecil masyarakat pencinta produk Nokia, terutama yang selalu mengincar produk papan atas merek tersebut. Sebenarnya, selain desain body yang sama sekali baru, operating system dan fungsi swipe pada GUI (graphical user interface) software yang dipergunakan dan teknologi dalam proses manufakturingnya, dan teknologi kamera handphone yang dipergunakan, tidak ada yang benar-benar baru pada produk Nokia N9 ini. Secara hardware Nokia N9 nyaris sama persis dengan produk LG Optimus Black 970, sama-sama menggunakan prosesor TI OMAP 3630 berbasiskan mikro arsitektur Arm Cortex A8 single core 1 Ghz dan GPU Power VR530 yang sebenarnya sudah ketinggalan jaman. Perbedaan hanya pada penggunaan RAM 1 GB pada N9 dan kamera 8.7 Megapixel dengan sensor kamera yang mendukung fitur mode Wide Screen 16:9 pada resolusi 7.1 Megapixel. Namun jika LG Optimus Black 970 memakai software Android 2.2 Froyo, maka Nokia N9 menggunakan software Meego Harmattan 1.2 yang merupakan software pengembangan hasil kerjasama Nokia dan Intel. Dan konon kabarnya, satu-satunya ponsel yang menggunakan Meego ver 1.2 memang baru Nokia N9 ini, meskipun kabarnya dalam waktu dekat akan ada beberapa vendor yang tertarik untuk mengembangkannya, namun belum terlihat produksinya. Di sini, Nokia benar-benar bermain dengan desain dan implementasi Meego versi Harmattan 1.2 tersebut. Tidak sepertinya kebanyakan vendor ponsel lainnya, yang hanya merubah sedikit tampilan antar muka pada software Android, Nokia benar-benar mengubah total konsep Meego yang dibawa menjadi swipe. Karena aslinya Meego adalah salah satu keluarga besar Linux yang merupakan software lingkungan desktop dan server. Namun Meego sendiri lebih di desain sebagai software untuk Netbook dan berbagai piranti lainnya. Sejujurnya, Nokia N9 bukan lah produk smartphone yang sangat sempurna, produk ini awalnya akan dihapus dalam mata rantai produksi Nokia Smartphone karena proses reorganisasi di tubuh Nokia. Namun karena sudah terlanjur berjanji akan meluncurkan produk smartphone berbasiskan pengembangan dari Maemo yang adalah cikal bakal dari Meego, maka N9 pun terpaksa dilepas ke publik. Konsumen Indonesia termasuk beruntung, karena, meskipun Nokia N9 adalah produk terakhir Nokia berbasiskan Meego, namun produk ini adalah puncak maha karya Nokia di bidang seni desain dan ketrampilan pengerjaan dalam proses manufakturing. Dan lebih beruntungnya lagi, N9 yang dilepas ke pasar Indonesia, sudah dilengkapi dengan versi Meego Harmattan 1.2 PR1.1 yang merupakan update perbaikan dan penyempurnaan dari versi awal yang pada saat peluncuran mengalami berbagai masalah bug software. Banyak para fans fanatik Nokia di belahan dunia lainnya tidak berhasil mendapatkan produk N9 ini, karena Nokia N9 ini memang tidak dijual di semua negara, meskipun menggunakan world gsm alias 4 frekuensi GSM/EDGE dan 5 Frekuensi 3G/WCDMA/HSPA, tapi memang pemasarannya sangat terbatas, karena memang tidak di desain untuk mengisi seluruh lini produksi Nokia, hanya sebagian kecil saja dari line produksinya. Dibalik segala keunggulan dan pencapaian Nokia N9, produk ini pun tidak lepas dari sejumlah cacat dan kekurangan yang ada. Dari mulai software yang masih belum sempurna, sehingga harus buru-buru diluncurkan update perbaikan versi PR1.1 yang kabarnya akan dilanjutkan ke versi PR1.2 untuk menyempurnakan kerja hardware terutama kameranya. Hasil fotografi yang tidak sebaik Nokia N8 yang merupakan generasi Symbian^3, karena penggunaan sensor kamera yang berukuran jauh lebih kecil dari yang dibawa oleh N8. Kinerja video player yang tidak semulus Nokia N8 dan Nokia 701 dalam memainkan video HD 720p ber bitrate tinggi (hanya bisa mulus pada bitrate rendah), hingga kekurangtajaman proses pengambilan gambar pada saat pemotretan maupun perekaman video. Namun itu semua dijanjikan akan mulus dan baik pada versi perbaikan firmware generasi berikutnya. Akan tetapi, harus diakui, Nokia N9 tetap merupakan kejutan dalam dunia ponsel cerdas, karena desain yang melawan arus, dan penggunaan hardware yang biasa-biasanya namun dioptimalkan pada tingkat software sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Satu-satunya kekurangan yang mungkin mengganggu pemasaran produk ini ada pada jumlah ketersediaan aplikasi dan harganya yang kelewat mahal. Namun seperti kata pepatah, ada uang ada barang, jika ingin yang lain daripada yang lain, tentu tidak murah. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H