Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Tenang Pak Prabowo, "Becik Ketitik Ala Ketara"

6 November 2023   23:20 Diperbarui: 6 November 2023   23:33 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming (Foto dok. Kompas.com)

Dalam buku "Kepemimpinan Militer 2", Prabowo menuliskan perihal ungkapan becik ketitik ala ketara. Ia katakan, ketika ada orang yang jahat kepada kita, sabar. Sabar, tidak perlu kita sibuk membalas tuduhan-tuduhan ngawur yang dialamatkan kepada kita.

"Saya percaya bahwa cepat atau lambat, semua yang baik akan terungkap. Cepat atau lambat, semua yang tidak baik juga akan terungkap."

Dalam filosofi becik ketitik ala ketara, di mana kebaikan dan kebenaran akan dinyatakan, sedang segala kebohongan dan kemunafikan akan tersingkap, terungkap, terbongkar dan tertelanjangi dengan sendirinya.

Makna kata becik ketitik ala ketara sering pula ditafsirkan dan dikorelasikan sebagaimana ungkapan peribahasa; sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga. 

Dalam buku "Surat Untuk Sahabat", Prabowo menyebutkannya dengan mengutip kata-kata Presiden Amerika Serikat -- Abraham Lincoln, "You can fool some of the people all of the time, and all of the people some of the time, but you can't fool all of the people all of the time".

Anda dapat memperdayakan semua orang untuk sementara waktu, dan memperdayakan sementara orang untuk selamanya, tetapi Anda tidak dapat memperdayakan semua orang untuk selamanya.

Ucapan Abraham Lincoln kalau diterjemahkan dalam bahasa Jawa, artinya sepadan dengan becik ketitik ala ketara, kebenaran akan dinyatakan, kebohongan akan terungkap dengan sendirinya. 

Sebagaimana pepatah lain yang mengatakan; siapa menambur angin akan menuai badai, siapa yang berbuat, dialah yang akan menanggung akibatnya.

Di sini hukum alam bekerja dengan logikanya sendiri sebagai hukum karma. Itulah hukum alam. Sunatullah! 

Alex Palit, jurnalis, penulis buku "Ngaji Filsafat Kepemimpinan Prabowo Notonegoro".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun