Tidak heran dengan makin marak tebaran produksi kampanye hitam (black campaign), apakah itu berupa lontaran kutipan ujaran kebencian (hate speech) maupun berita bohong (hoax). Di mana semua itu bagian dari grand design yang dilakukan "pihak seberang" alias rival politik Prabowo Subianto sebagai senjata politik untuk menjegal capres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilpres 2024.
Adapun maksud dan tujuannya semua itu tak lain adalah; Pertama, untuk menciptakan opini publik dalam upaya melakukan pembunuhan karakter (character assassination) atas diri Prabowo.
Kedua, untuk mendiskreditan Prabowo dengan cara-cara pemciptaan opini publik, entah itu lewat media atau lewat statemen-statemen yang dilontarkan oleh "pihak seberang" alias lawan atau rival politik Prabowo di Pilpres 2024.
Ketiga, penciptaan opini publik lewat kampanye hitam ini tak lain sebagai provokasi untuk menghadang dan menjegal keterpilihan Prabowo memenangi gelaran Pilpres 2024.
Keempat, karena hanya dengan memproduksi kampanye hitam adalah satu-satunya jurus yang dipunyai untuk mendiskreditkan capres yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) di gelaran kontestasi Pilpres 2024.
Saat ini rakyat sudah cerdas dan dewasa dalam memilah, mana yang namanya provokasi kampanye hitam -- yang sengaja diproduksi, dimediakan, diviralkan dan ditiktokan -- yang disengaja untuk menjegal Prabowo. Â
Alex Palit, jurnalis pemerhati budaya dan politik Aliansi Pewarta Independen "Selamatkan Indonesia".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H