Di sini saya sengaja mengawali judul tulisan dengan kata: wow, karena tak banyak atau malah terbilang langka, seorang penyanyi rock bikin album instrumentalia sebagai gitarisnya.
Penyanyi yang pernah meraih the best vocalist di ajang Festival Rock se-Indonesia VI (1991), dipromotori Log Zhelebour dan melejit lewat single lagu "Bila Engkau Izinkan", siapa sangka ia bikin gebrakan yang terbilang cukup langka yaitu dengan merilis album instrumental bertitel "Where Are You Now". Â
Dalam obrolan jarak jauh Jakarta -- Amsterdam, dini hari lewat whatsaap (5/3), Hengky mengutarakan tentang album intrumentalnya berjudul "Where Are You Now". Ceritanya, sewaktu hijrah ke Belanda, ia membentuk grup band bersama Didik Sucahyo pembetot bas Elpamas yang juga hijrah ke Negeri Kincir Angin.
"Kebetulan waktu itu kesulitan mendapatkan gitar, lalu Didik mengusulkan saya merangkap vokalis sekaligus pemain gitarnya," ungkapnya sambil menambahkan bahwa kala itu permainannya masih dengan kord standar C-G-F-D.
Sejak saat itu Hengky mulai menekuni dan belajar gitar pada Ron Roelofsen, seorang gitaris berdarah Belanda Indonesia. Hengky mengaku menemukan dan merasakan keasyikan tersendiri menyanyi sambil memainkan gitar. Ketika membentuk The Tuning Band, Hengky merangkap dua posisi selain vokalis juga gitaris. Begitu pun di dua album yang sempat dirilisnya: "Crazy Monkey" (2013). "Sepayung Berdua" (2019) dan mini album "Nathalie" (2021) yang didedikasikan buat almarhumah istrinya Nathalie Kollmann.
Menyinggung "Where Are You Now", album ini ia garap sekitar tiga bulan di waktu senggang di tengah kesibukkan bekerja dan mengurus ketiga anaknya, Kim Tita Supit, Levi Chris Supit dan Bo Job Supit.
Di album yang dipasarkan lewat iTunes, Spotify dan platform penjualan lagu online lainnya, berisikan delapan lagu instrumental: "Where Are You Now", " I See You Among The Stars", "Just I Thing", "Warrior", "Tinombala", "Crazy Monkey", "Amor Ciego", dan "I'm Not That Funky", semua track gitar diisi oleh Hengky, untuk penggarapan musiknya dibantu sepupunya di Indonesia yaitu Danny, musisi yang akrab dipanggil Dava.
Dan menurut mantan vokalis grup band Whizzkid, album instrumental "Where Ara You Now" adalah sebuah proyek idealis. Â
Pastinya album ini tidak sekedar sebagai proyek idealismenya dalam bermusik, sekaligus sebagai musisi, Hengky Supit mencoba mengekspresikan kreativitasnya tanpa batas dari seorang penyanyi, pencipta lagu dan pemain gitar. Dan itu ia ekspresikan lewat "Where Are You Now". Â
Alex Palit, jurnalis musik, penulis buku sejarah musik Festival Rock se-Indonesia 1984 -- 2004 (Log Zhelebour), Nada-Nada Radikal Musik Indonesia, dan Rock Humanisme God Bless.