Sebagai penyuka musik rock, pemilik akun fb Imam Devillish ini mengaku pemburu kaset rilisan album alumni Festival Rock se-Indonesia -- Log Zhelebour. Sebagai penulis buku sejarah musik "Festival Rock se-Indonesia -- Log Zhelebour", terus terang saya banyak terbantu olehnya memberi informasi rilisan album para alumni festival rock Log Zhelebour. Ternyata koleksinya lengkap.
Menurut pria kelahiran Mojokerto, 31 Agustus 1982, mengaku menyukai musik rock saat mengenyam pendidikan agama Islam di pondok pesantren dari dengarkan lagu dari album Indonesian Rock and Metal I produksi Harpa Records. "Kaset yang pertama saya beli album Bayangan -- U'Camp dan Metal Baja -- SAS Group," ujar Imam yang mengaku 10 tahun mengenyam pendidikan agama di salah satu pondok pesantren di kotanya Mojokerto (1991 -- 1998) dan berlanjut di Jombang (1998 -- 2001).
Ia pun berkisah tentang sampai berburu mengkoleksi kaset album rilisan festival rock. Menurutnya, awal ceritanya bermula saat ini mendengar lagu Kerangka Langit. Waktu itu ia tidak tahu lagu tersebut milik siapa. Ia pun penasaran mencari tahu lagu siapa. Sampai akhirnya ditemukan bahwa lagu Kerangka Langit milik Kaisar yang ada di album kompilasi 10 Finalis Festival Rock se-Indonesia V (1990)Â rilisan Logiss Records. Dari situ kemudian ia kepincut untuk mengkoleksi album-album rilisan alumni festival rock.
"Sejak itu aku berburu album rilisan album festival rock," kata Imam yang mengaku tidak pernah menoton langsung gelaran festival rock Log Zhelebour.
Segala upaya ia lakukan guna mendapatkan album rilisan festival rock, mulai dari para personil grup band yang pernah ikut festival rock, termasuk sampai penjual kaset bekas atau lapak online. "Kalau ketemu yang saya cari, berapa pun saya beli," kata Imam yang mengaku tak segan-segan mengeluarkan duit demi kaset yang diburunya.
Selain mengkoleksi album rilisan alumni festival rock, ia juga mengkoleksi album rock lainnya terutama genre death metal atau black metal baik lokal maupun mancanegara.
Saya yakin, selain Imam Devellish, pastinya ada "Imam Devillish" lainnya yang juga kolektor atau pemburu album-album rilisan alumni Festival Rock se-Indonesia.
Jangan kaget kalau rilisan fisik album-album lawas tersebut harga cukup mahal melampaui bandrolnya. Bahkan kini disebutkan rilisan fisik album berupa kaset sebagai harta karun yang makin lama makin memiliki nilai jual yang tinggi. Dan para kolektor inipun lebih menyukai berburu album rilisan fisik.
Alex Palit, jurnalis musik, penulis buku "Sejarah Festival Rock se-Indonesia -- Log Zhelebour".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H