Yang pasti buku "Nada-Nada Radikal Musik Indonesia" yang saya peruntukkan buat Anies Baswedan ini tidak terkait dengan "How Democracies Die". Buku ini semata-mata murni sebagai apresiasi saya terhadap sosok personalitas dan intelektualitasnya sebagai pengila buku, bukan lantaran pangkat dan jabatannya kini Gubernur DKI Jakarta.
Saya bukan influencer atau buzzer-nya Anies Baswedan. Saya hanyalah seorang citizen jurnalis yang lagi memilih di rumah saja alias work from home (WFH) dampak pageblug Covid-19 dengan mencoba mengaktualisasikan diri sesuai kebisaan berjibaku menulis buku, utamanya musik, salah satunya yaitu "Nada-Nada Radikal Musik Indonesia -- Sebuah Amatan Musik Indonesia dalam Perspektif  Filosofi, Budaya dan Musik".
Di sini saya juga tidak ingin buku ini disandingkan, dibandingkan, apalagi sampai ditandingkan dengan "How Democracies Die" yang dibaca Anies Baswedan, yang kini jadi viral, pasti nggak level. Walau dalam buku ini saya banyak mengangkat tema bahasan musik dalam perspektif filosofi, budaya dan politik. Semoga berkenan.
Dalam hal ini saya pun tidak ada urusan dukung-mendukung atau pretensi kepentingan politik pragmatis. Sebagai jurnalis, tetap menjaga, merawat independensi sekaligus setia janji senantiasa kritis sebagai wacthdog.
Seperti saya tulis di atas, bahwa buku ini saya peruntukkan buat Anies Baswedan semata-mata murni sebagai apresiasi saya secara personal terhadap sosok personality dan intelektualitasnya sebagai pengila buku, bukan lantaran pangkat dan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Sebagai jurnalis yang bukan siapa-siapa dan nggak ngetop pastinya akan merasa tersanjung manakala bukunya diapresiasi dan dibaca oleh siapa pun itu, tak terkecuali apalagi sampai dibaca penggila buku sekelas Anies Baswedan.
Sebagai akhirul kalam, semoga buku ini diterima dengan tangan terbuka, tidak masuk keranjang sampah, masuk rak buku, syukur-syukur juga diapresiasi dikala senggang; baca buku sambil dengar lagunya. Semoga... Amin!
Alex Palit, citizenjurnalis, pernah bekerja sebagai wartawan di Harian Surya (Surabaya), Persda Kompas Gramedia (Jakarta) dan Tabloid Musik ROCK.
Pendiri Komunitas Pecinta Bambu Unik Nusantara (KPBUN) dan Forum Apresiasi Musik Indonesia (Formasi). Menulis buku: Rock Humanisme God Bless, Festival Rock se-Indonesia -- Log Zhelebour, Nada-Nada Radikal Musik Indonesia, God Bless -- Aku Bersaksi dan 70 Tahun Maestro Rock Indonesia -- Ian Antono.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H