Mohon tunggu...
Alex NailalMuna
Alex NailalMuna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang yang full-motivated dan kreatif yang memiliki hobi menonton series atau film. Saya sangat menyukai konten yang berkaitan dengan humor, travel, dan lifesyle.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Miris! Gadget Lebih Diminati Anak-anak Dibandingkan Permainan Tradisional

14 Agustus 2022   00:00 Diperbarui: 14 Agustus 2022   00:24 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semarang (13/08/2022) Pada zaman sekarang ini, keberadaan permainan tradisional semakin terpinggirkan. Penyebab hal tersebut tidak lain tidak bukan karena anak-anak lebih memahami gadget. Padahal jika kita lihat di masing-masing daerah, mereka biasanya tidak hanya memiliki satu permainan tradisional tetapi bahkan lebih dari angka tersebut. Permainan tradisional sudah ada sejak zaman dahulu dan sangat melekat dengan kehidupan masyarakat.

Adanya fenomena lunturnya permainan tradisional di Desa Kaligawe, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2021/2022 berupaya melaksanakan kegiatan untuk melestarikan permainan tradisional supaya tetap hidup. Kegiatan yang diadakan di pelataran TK Mujahidin Desa Kaligawe pada hari Jum’at, 15 Juli 2022 ini disambut antusias oleh anak-anak TK Mujahidin. Manfaat kegiatan tersebut untuk membentuk sikap kerja sama atau gotong royong pada anak serta melatih kekompakan mereka.

Program kegiatan yang bernama Sesrawungan Dolanan Tradisional ini dilaksanakan pada pagi hari sebelum anak-anak memasuki ruang kelas. Anak-anak tersebut memang disediakan jam untuk bermain di luar ruangan setelah senam setiap hari Jum’at. Anak-anak TK Mujahidin diminta untuk melingkar terlebih dahulu dan permainan pertama yang dilaksanakan adalah Ular Naga. Hukuman bagi yang kalah yaitu mereka diminta untuk menjawab tebak-tebakan materi pembelajaran bahasa Inggris yang telah disampaikan oleh Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2021/2022 Undip di hari sebelumnya. Permainan kedua yang diadakan yaitu permainan tradisional Cingciripit.

Keterbatasan waktu tidak menghambat Mahasiswa KKN Tim II Undip untuk menyelenggarakan permainan tradisional yang lain. Hari berikutnya pada jam istirahat, Mahasiswa mengajak anak-anak untuk bermain Cublak Cublak Suweng bersama di aula kelas. Besar harapan mahasiswa bahwa program tersebut dapat diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga budaya permainan tradisional tersebut tidak hilang begitu saja.

Penulis: Alex Nailal Muna (13020119130096) Fakultas Ilmu Budaya/S1 Sastra InggrisLokasi: Desa Kaligawe, Susukan, Ungaran Timur, Kab. Semarang
Dosen Pembimbing Lapangan: Damar Nurwahyu Bima, S.Si, M.Si

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun