Tak ada satupun manusia yang berbahagia bilamana mengalami sakit, kalau ada pastilah kejiwaannya perlu dipertanyakan. Begitu pula dengan apa yang pernah saya alami beberapa tahun yang lalu. Apa yang saya alami adalah banyak dialami oleh orang lain, yaitu hemaroid atau ambeien. Penyakit ini kata orang biasanya diturunkan, alias keturunan. Biasanya penyakit ini diderita oleh olahragawan atau perempuan yang sudah melahirkan.
Awalnya apa yang saya rasakan dulu adalah saat selesai BAB, terasa seperti belum tuntas...tas.... serta seperti ada yang mengganjal di bibir dubur. Lama kelamaan bengkak pada dubur ini terus membesar, hingga sangat mengganggu aktifitas. Akhirnya atas saran dokter bedah, saya menjalani operasi ambeien ini kira-kira lima tahun yang lalu. Sebelum melaksanakan operasi ini tentu saya mencari referensi baik-buruknya pasca operasi, seperti apakah akan mengganggu BAB, apakah meninggalkan bekas, dan apakah sakit sekali. Memang jawaban dokter juga sakitnya lumayan, tapi dibanding akan mengganggu seumur hidup kan lebih baik operasi. "Seperti pepatah sengsara membawa nikmatlah," demikian kata dokter itu.
Benar apa yang dikatakan dokter tadi, pasca operasi sehabis reaksi bius pudar, muncullah rasa sakit yang luar biasa. Tidak pernah saya meraskan sakit seprti itu, walalupun sudah diberikan pain killer tapi snut...snut nya terus berlangsung hingga tiga hari. Juga benar seterlah semua sembuh saya dapat beraktifitas dengan nyaman, tanpa keluhan ada yang mengganjal di dubur lagi. Soal BAB juga lancar, hanya saja setelah melewati setahun mulai ada masalah. Masalah yang timbul adalah ternyata ambeien saya masih ada yang di bagian dalam (internal haemoroid). Memang tidak keluar seperti eksternal, tapi jiga saya salah makan, seperti kebanyakan cabe, merica , nenas dan durian maka akan berdarah saat BAB.
Pusing juga saya saat itu, udah melewati masa-masa sulit, muncul lagi di bagian dalam. Ada- ada saja penyakit ini. Berbagai obat sudah saya coba, selain menjaga pola makan. Suatu saat ada keluarga yang menderita kanker payudara stadium lanjut yang sembuh dari penyakitnya. Beliau tidak pernah kemoterapi, walaupun tulangnya sudah mulai keropos dan memaksanya untuk duduk dikursi roda slama 8 bulan.Saya sangat terkejut saat menjumpai beliau di gereja dan dapat berjalan. Wajahnya nampak berseri. Lalu saya mencari tahu obat apa yang digunakan sehingga dapat sembuh.
Menurut beliau, dia mengkonsumsi jus NONI yaitu minuman yang terbuat dari buah pace. Buah pace ini berasal dari Tahiti bukan dari Indonesia. Memang harganya lumayan mahal Rp 500.000, tapi dibanding penderitaan yang harus saya alami setiap BAB maka saya memutuskan untuk mencoba jus ini. Luar biasa setelah habis satu botol saya mulai merasakan manfaatnya yaitu setiap BAB lancar dan tidak berdarah lagi meskipun saya makan makanan yang pedas.
Hingga saat ini saya dan istri terus mengkonsumsi jus noni ini untuk memeliahara kesehatan tubuh. Saya sadar bahwa kesehatan itu sangat mahal, terutama bila kita harus dihadapkan pada penyakit penyakit yang memrlukan perawatan serius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H