Mohon tunggu...
Alex Nggebu
Alex Nggebu Mohon Tunggu... pegawai negeri -

I am just a human

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kutil Bandel Hajar dengan Cuka

21 Maret 2012   15:22 Diperbarui: 4 April 2017   16:37 14927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya  hanya ingin membagi pengalaman kepada para pembaca, tentang pengobatan  kutil atau mata ikan. Saya yakin semua pasti mengenal jenis  penyakit ini, yaitu suatu benjolan yang tumbuh di permukaan kulit. Benjolan ini, mulanya kecil namun lam kelamaan akan terus membesar hing sebesar bji kedelai.

Kata orang kampung sih, penyakit ini disebabkan oleh  darah ayam yang terciprat kekulit dimana tumbuhnya kutil itu.

Ok, saya mengalaminya dimana kutil kecil tumbuh di lengan kiri dekat pergelangan tangan.  Mulanya kecil, lama kelamaan membesar, kemudian saya ingat iklan di TV yang menayangkan jenis obat pembasmi kutil. Obat itu  colloack namanya, botol keci berwarna putih. Saya membelinya di apotek.

Saya mengolesi sesuaidengan pentunjuk di kemasan. Hanya lima kali oles kutil pun rontok. Namun dua hari kemudian kutil itu tumbuh lagi. Gosok lagi........rontok lagi............tapi.....tumbuh lagi. hingga beberapa kali. kesal rasanya, akhirnya saya tanya paman goggle....ada resep tradisional murah meriah yaitu  CUKA  atau vennigar. Saya yakin disetiap rumah pasti menyimpa cuka untuk aneka masakan.

Bgaiman caranya ; ambil  kapas seukuran  kutil, kemudian  basahi dengan cuka, lalu tempel pada permukaan kutil dan dibalut dengan plester. Biarkan seharian, sehabis mandi sore, buka  perban lalu ganti dengan yang baru. Hari kedua  atau ketiga  kutil akan terangkat dengan sendirinya, dan menyisakan luka. Hasil yang saya rasakan kutil tidak tumbuh lagi.

Ternyata obatnya murah, dibanding collomack harganya lumayan tapi nggak sembuh-sembuh. selamat mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun