Sedang pulas tidur dan menikmati mimpi, eh tiba - tiba perut mules ingin ke belakang. Dengan langkah gontai karena masih diliputi rasa kantuk yang luar biasa, aku menuju kamar kecil ..Sadar apa yang terjadi, wah aku kena diare nih,......... karena bukan sekali aku harus menuju kekamar kecil, tapi sudah kedua dan ketiga...............
ya.....semalam aku mengkonsumsi makanan yang kami beli dipinggir jalan. Aku mulai curiga dengan apa yang aku makan semalam. Tapi bukan berarti makan di pinggir jalan tidak baik lho.
Setelah buang air yang ketiga dalam tenggang waktu beberapa menit saja. Pertama aku segera mencari cara untuk mencegah agar tidak terus menerus ke belakang karena akan menghabiskan cairan tubuh.
Biasanya saya akan  mencari obat pencegah diare ( ya saya sangat hapal mana diare, dan mana yang disebabkan oleh pengaruh asem lambung ) karena sudah mengalami beberapa kali masalah perut yang disebabkan oleh dua hal itu.
Aku mulai membongkar persedian obat di kotak obat, weleh weleh.....persediannya udah abis. Sementara waktu menunjukan pukul 04.00 pagi. dimana harus membelinya ya, ,mau kepuskesmas udah tutup. Beberapa saat terdiam dan akhirmya aku teringat resep tradisional, yaitu menggunakan  pucuk daun jambu kelutuk.
Segera aku keluar rumah memetik bebara pucuk daun jambu batu yang aku tanam di pot ( tabulapot ). Kemudian mencucinya, dan meremasnya kemudian taru di dalam gelas. Setelah itu aku seduh dengan air panas. Tutup gelas beberap saat, hingga agak hangat kemudian minum. Habiskan satu gelas air jambu itu.
Hasilnya aku berhenti kebelakang dan dapat melanjutkan istirahat di pagi itu. Sebelum mandi pagi , aku sudah BAB secara normal. Ternyata obat alami ini sangat cespleng.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H