Diawal tahun hari ke 23 ini, adalah kali pertama blunder yang dilakukan oleh seorang JKW. Bermula dari pencalonan tunggal BG sebagai calon kapolri menggantikan sutarman yang sebentar lagi akan pensiun. Padahal konon, BG ini pernah dicalonkan masuk pada kabinet JKW akan tetapi berdasarkan informasi dari KPK nama ini distabilo merah yang artinya dia berpotensi menjadi tersangka suatu saat nanti.
Entah pertimbangan apa, atau strategi apa yang dilakukan oleh JKW sehingga dia kembali mencalonkan BG menjadi kapolri dan memberikan rekomendasi untuk mengikuti fit and proper test di KOMISI III DPR. Namun, dimenti menit terakhir akan mengikuti fit and proper test KPK mengumumpkan bahwa BG statusnya dinaikan menjadi tersangka atas dugaan korupsi. DPR tutup mata tetap melakukan fit and proper test dan hasilnya sangat memuaskan mereka mayoritas menyetuji BG untuk dilantik menjadi kapolri walau statusnya tersangka. LUAR BIASA akan menjadi tonggak sejarah baru seorang tersangka diangkat menjadi pejabat negara nomer satu yang menegakan keadilan. Penolakan terjadi dimana mana, akhirnya keder juga JKW untuk melantiknya, dan memilih untuk menunda.
Tentu akan menimbulkan kekecewaan pada para pihak yang dirugikan. Maka kemarin, 23 januari adalah hari dimana terjadi penangkapan terhadap BW yang adalah salah satu wakil ketua KPK oleh polisi. tanpa pemanggilan pertama kedua atau ketiga, dia dicokok disebuah minimarket seperti buronan. Tangannya pun diborgol dan mendapatkan perlakuan verbal yang tidak layak.
Presiden dalam pernyataannya, nampak sangat tidak tegas...bahkan banyak yang bilang tidak lebih tegas dari ketua RT, simak disini. padahal dia adalah pemegang kekuasaan tertinggi atas kepolisian dan partner dari KPK. Keberhasilan dalam memimpin negeri ini adalah musthil bilamana tidak didukung oleh keharmonisan dari hubungan setiap bagian institusi di negeri ini. Dia tidak bisa hanya menghimbau tapi harus memilih mana yang harus dia stop untuk tidak meneruskan sandiwara tolol ini. jangan lah dua instusi ini saling menyandera, polisi memegang trup untuk bisa menaikan status tersangka terhadap BW dan KPK akan lumpuh oleh karena kehilangan salah satu komisionernya. Lantas apa yang bisa dilakukan oleh KPK dalam memberantas KORUPSI yang sudah mencapai KANKER STADIUM AKHIR.
Mungkin ini saatnya juga president melakukan bersih bersih di kepolisian, yang konon masih banyak yang memiliki rekening gendut. Negeri ini harus berani menerapkan hukum dengan pembuktian terbalik bagi pejabat negara, yang memegang jabatan penting. Mereka harus bisa membuktikan dari mana kekayaan mereka yang melonjak tajam saat menjabat dibanding sebelum menjabat. bayangkan rata rata mereka yang dicurigai memiliki rekening gendut itu memiliki duit diatas 200 M hingga 1,.. T. GILA!!!! sumber
Ada lagi usulan untuk mengembalikan KEPOLISIAN dibawah TNI, mungkin hal ini akan menimbulkan perdebatan panjang di masyarakat dan para pihak yang memiliki kepentingan.
Satu hal, dalam peristiwa ini para anggota DPR nampak serempak menutup mulut mereka. Mereka seolah olah menjadi penonton yang baik dalam pergolakan antar oknum di kepolisian dan KPK. DPR secara kasat mata tentu kurang simpati dengan KPK, terutama mereka yang berasal dari partai yang ketum nya sudah dan akan masuk tahanan KPK. Mereka mungkin mengharapkan KPK ini dibubarkan saja supaya mereka lebih nyaman ' BEKERJA' sesuai dengan keinginan mereka.
Mari kita lihat kemana arah dari pergolakan antar dua institusi ini, apakah BW akan dijadikan tersangka atau apa.....
SAVEÂ KPK !!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H