Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Banyak Jalan Menuju Api, Belajar Fisika dan Biologi Sekaligus

9 November 2022   07:20 Diperbarui: 9 November 2022   07:24 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lensa cembung untuk menyalakan api (Sumber: Indonesia Survival Blog)

Selain bisa memasak, keterampilan menyalakan api mesti kami kuasai karena tinggal di desa. Tahun 1980-an korek api yang dijual dalam kotak kecil itu masih jarang di Sumba. Sebab itu di sebuah kampung,  minimal ada satu rumah yang harus memilki "lensa api" yakni lensa cembung yang bisa dipakai untuk menyalakan api. Sifat cembungnya itu mengumpulkan sinar matahari pada sebuah titik, yang melahirkan panas. Panas matahari yang "dipusat"kan tadi diarahkan ke sabut kelapa kering. Dalam hitungan menit, sabut pasti terbakar. Api menyala.

Sebab itu "lensa api" adalah barang berharga. 

Tetapi para gembala kerbau di padang tak bisa membawa lensa api dari rumah. Oh, kami tak hilang akal. Kayu kering dapat menyalakan api. Namanya "kohe" dalam bahasa Kodi. Sebatang ranting kering sebagai poros, dan batang lainnya sebagai alas. Kayu poros (istilah kami, kayu laki-laki) digosokan pada "kayu perempuan" yakni alas yang sudah kami buatkan lekukan. Lalu digosok dengan telapak tangan, memutar cepat, saling menggesek, melahirkan panas dan api muncul dari sana. Ia segera membakar alang kering atau sabut kelapa yang ditaruh di bawahnya. Api pun menyala. Para gembala bisa membakar singkong di padang.

salah satu cara membikin api (Sumber: Indonesia Survival Blog)
salah satu cara membikin api (Sumber: Indonesia Survival Blog)

Bayangkan kawan, dari cara membuat api saja kita bisa belajar fisika dan biologi sekaligus. Hukum fisaka: Ketika dua benda digesekkan akan melahirkan energi panas. Karena bahannya adalah kayu, maka serpihan dari gesekan yang melahirkan panas tadi akan menciptakan api. Belum lagi pelajaran tentang lensa cembung sebagai lensa yang memiliki sifat mengumpulkan sinar pada satu titik  dan membawa energi panas. Energi yang terkumpul tersebut akan melahirkan api. 

Nenek moyang manusia menemukan api untuk kehidupan mereka (Sumber: Kompas.com)
Nenek moyang manusia menemukan api untuk kehidupan mereka (Sumber: Kompas.com)

Bagaiamana pendidikan biologinya? Penamaan "kayu laki-laki" dan "kayu perempuan" yang "saling menggesek"  ini bisa menjadi jalan masuk untuk pendidikan seksualitas. Kalau seorang perempuan dan laki-laki saling "menggesek" saat pacaran, bisa melahirkan "api". Sebab itu mesti berhati-hati. Ada norma yang wajib ditaati. Tidak main gesek sembarangan. Sebab asmara laksana api. Ia mudah bernyala. Terbakar. 

 Banyak jalan menuju api. Banyak cara untuk mengajarkan tentang ilmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun