Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jepang di Sumba

4 November 2022   13:22 Diperbarui: 4 November 2022   13:27 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tukang pos perempuan di Hollandia/Papua .(Portnumbay.net)

Belum ada tulisan yang memadai tentang keberadaan Jepang di Sumba antara tahun 1943-1945. Padahal sekitar 8000 orang tentara Jepang pernah "diselundupkan" ke sana terutama ke  Waingapu, dalam rencana menyerang tentara Australia dan sekutunya Amerika di Australia. Jumlah ini jauh lebih besar daripada tentara Jepang yang ditempatkan di Flores.

Bagaimana pun,  Jenderal MacArthur  akhirnya "lari" ke Australia,  setelah terjepit dari Pearl Harbour, Hawai. Meskipun demikian ia  berjanji akan kembali menggempur Jepang di sana. 

Dalam rangka itulah ia merebut Netherlands New Guinea (Hollondia/Irian Jaya/Papua) terlebih dahulu sebelum "naik" ke Filipina. Tetapi belum lagi tiba di Pearl Harbour, Hirosima dan Nagasaki telah diluluhlantakan oleh si "little boy" dan si "fat man". 

Dua bom atom berkekuatan dahsyat yang membunuh sekitar 80 ribu warga Jepang ini dan membuat tentara kekaisaran Jepang bertekuk lutut. Perang Dunia II tutup buku! 

Anda bisa membaca kisahnya pada buku: Hirosima, Ketika Bom Dijatuhkan karya John Hersey. Buku ini menjadi bahan bacaan wajib kalau mau menekuni jurnalisme sastrawi. 

Konon sekitar 30 buah pesawat tempur Jepang parkir di Waingapu. Berarti di Bandara Mau Hau yang kini menjadi Bandara Umbu Mehangkunda, dan sisanya di Tambolaka di sebelah barat Pulau Sumba. 

Masih ada satu bandara lagi di Sumba Timur yang pernah dibangun Jepang, namun tidak dimanfaatkan lagi sampai kini. Kalau tak salah bandara ini terletak di sebuah savana luas yang diapit bukit-bukit di daerah selatan Sumba Timur, yakni di daerah Ramuk. Kawasan ini memang hanya berjarak sekitar 2 jam  ke Darwin , bagian paling utara Australia.  Tentu dengan naik pesawat. 

Sekutu yang tahu posisi tentara Jepang di Waingapu, menggempur kota ini. Sekutu menjatuhkan bom atasnya. Agar selamat, sebagian tentara Jepang menggali lubang perlindungan di berbagai tempat di luar Waingapu. Demikian pula yang mereka lakukan di Biak kala itu. 

Pada tahun 2015 sekelompok periset dari Universitas Ritsumeikan, Jepang, telah menemukan 62 gua peninggalan Jepang di sekitar Waingapu. Di tempat penulis di Kodi, konon ada jugun ianfu, namun hal ini perlu dibuktikan dalam penelitian ke lapangan. 

Sebab selama ini belum pernah ada yang menyatakan diri sebagai budak seks tentara Jepang. Kecuali ada banyak selentingan di Kodi bahwa si anu itu anaknya orang Jepang, misalnya.

Pada saat pergi ke Papua pada 2021 saya ambil kesempatan naik ke Ifar Gunung di Sentani, melihat sendiri Tugu MacArthur. Ketika Pasukan Sekutu mendarat di Teluk Humboldt atau Teluk Hamadi pada tanggal 22 April 1944, Jenderal Douglas Mac Arthur memerintahkan untuk mendirikan Markas Besar Umum Daerah Pasifik Barat Daya di Distrik Sentani. Tempatnya di Ifar Gunung itu. Pada ketinggian bukit-bukit. Dari atas Ifar Gunung, kita bisa leluasa memandang Sentani yang menghampar di bawahnya.

Penulis berfoto di depan Tugu Mac Arthur di Ifar Gunung, Sentani, Papua (Dokpri) 
Penulis berfoto di depan Tugu Mac Arthur di Ifar Gunung, Sentani, Papua (Dokpri) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun