Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesta Solidaritas "Bakar Batu" di Papua

28 Oktober 2022   20:44 Diperbarui: 28 Oktober 2022   20:45 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis memegang  daging wam yang menjadi bagian utama dalam pesta "bakar batu" (Dokpri) 

 "Waktu itu di sini juga dingin bukan main. Kita berdiang di api sudah mau bakar-bakar tangan. Dingin banget," kata Masno, tukang bangunan asal Lamongan, Jawa Timur. Ia sedang menyelesaikan pengecatan beberapa bangunan di Tiom. Masno tinggal di mess, di samping rumah dinas Sekda.

Warga dari berbagai distrik bersekutu dalam perayaan Injil masuk ke Tiom (Foto: Lex) 
Warga dari berbagai distrik bersekutu dalam perayaan Injil masuk ke Tiom (Foto: Lex) 

Beberapa staf Sekda Lanny Jaya sudah mengingatkan saya sejak dari Jayapura untuk membawa jaket tebal. "Sedang dingin-dinginnya di Tiom sekarang," kata mereka. Para staf  Sekda ini selalu menertawai saya karena siang-siang masih membungkus diri dengan selimut wol.

"Keterlaluan dinginnya," kata Mark Holt (62) separuh menggerutu.  Mark adalah penginjil yang pernah enam tahun mukim di Tiom dan Tiomneri.

Sebenarnya Melbourne lebih dingin. Tetapi rupanya Mark juga hanya membawa jaket tipis. Beberapa kali Mark masih berselubung selimut sambil sarapan. Atau saat makan malam.

"Saya pikir tidak sedingin ini," kata dia.

Peringatan 60 tahun Injil masuk ke Tiom adalah pesta. Bukan saja pesta rohani lewat berbagai kegiatan seminar dan KKR, namun juga pesta  jasmani lewat pertandingan olahraga dan makan-makan. Dan hari itu, semua tumpah di lapangan, di depan kantor Gereja Baptis Tiom.

Sinode Gereja Baptis Papua saat ini ada tiga. Dahulu sebenarnya hanya satu, tetapi kemudian "pecah" menjadi Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (PGBP) dibawah Pendeta Ronny Wanimbo sekarang; Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua/West Papua (PGBWP) di bawah Socratez S.Yoman, dan Gereja Baptis Anugerah Indonesia (GBAI). Untuk membedakan ketiganya, biasa disebut Gereja Baptis Tiom untuk PGBP, Gereja Baptis Pirime untuk PGWP dan Gereja Baptis Sorong untuk GBAI.

Pesta di Pegunungan Tengah identik dengan "bakar batu".  Tradisi ini biasanya diadakan untuk merayakan kelahiran, kematian, mengumpulkan prajurit untuk berperang, namun juga untuk memulihkan hubungan yang terputus karena perang suku. Saat ini pesta bakar batu dipakai sebagai bentuk penghormatan kepada tamu atau pejabat yang datang berkunjung. Ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Papua pada Oktober 2016 misalnya, pesta bakar batu besar-besaran diadakan di Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo.

Dalam acara Yubileum itu, bakar batu digelar di samping kantor Gereja Baptis Tiom. Halamannya luas, seukuran dua kali lapangan sepak bola. Kantor  itu berada  di lereng bukit yang sudah diratakan.

Para penginjil yang pertama kali
Para penginjil yang pertama kali "menemukan" Tiom untuk menyebarkan Injil (Repro PGBP) 

Waktu saya datang, kayu-kayu cemara sedang  gemeretak dimakan api. Asap pembakaran membubung ke angkasa. Tetapi yang dibakar bukan makanan, namun batu-batu seukuran kepala orang dewasa. Semua memerah terkena panas.

Batu panas inilah yang menjadi "bahan bakar" untuk memasak makanan dalam acara bakar batu. Barangkali karena dimasak dengan batu yang membara, istilah "bakar batu" dipakai. Tetapi masing-masing tempat di Pegunungan Tengah menyebut bakar batu secara berbeda;  Gapiia di Paniai, Kit Oba Isogoa dan Barapen di Jayawijaya. Meskipun namanya berbeda, substansinya tetap sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun