Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Kupu-Kupu" yang Rindu Kebebasan

21 Oktober 2022   20:47 Diperbarui: 21 Oktober 2022   20:54 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Papillon terbitan Gramedia 1977 (Sumber: Tokopedia.com) 

Lahir tahun 1978. Beberapa filmnya a.l: Nortwest (2013), R (2010), Before the Frost (2018). Sementara  Papillon ini film remake, sudah pernah dibuat pada 1973. Saya juga punya film edisi lamanya. Nanti di belakang saya ceritakan.

Poster Film Papillon yang baru. Lihatlah Rami Malek beradu akting dengan Charlie Hunnan (Sumber: Tribunnews.com)
Poster Film Papillon yang baru. Lihatlah Rami Malek beradu akting dengan Charlie Hunnan (Sumber: Tribunnews.com)

Memang, maling yang jujur susah dicari. Atau tidak ada! Begitulah Papillon. Habis mencuri  berlian di sebuah bank di Paris, hasil curiannya tidak diserahkan seluruhnya kepada sang bos mafia Jean Castili yang mengordernya. 

Ada yang dia simpan buat pamer pada Nenette, pacarnya. Jean yang punya jaringan kuat di kepolisian tahu kalau dikadalin oleh Papillon. Dibuatlah skenario. Ia dijebak membunuh seorang mucikari. Hukumannya seumur hidup. Dibuang ke penjara Prancis-Guyana. Model Nusakambangan di Cilacap, tetapi 10 kali  lebih jauh di tengah laut. Naik kapalnya lama.

Dalam perjalanan Papillon bersahabat dengan seorang tukang tipu yang kaya, Louis Dega (dalam film barunya diperankan oleh Rami Malek). Tukang tipu memang jarang yang melatih ototnya biar kekar. 

Otaknya yang dilatih biar 'kekar'. Kaca matanya pun tebal. Alhasil Dega jadi sasaran "tembak" napi lain. Paling lemah dari antara ratusan napi kelas berat di kapal itu. 

Demikian pula ketika sudah tiba di pulau. Satu-satunya cara agar selamat, ia harus menerima tawaran untuk dikawal. Bahkan di atas kapal pun sudah ada yang perutnya disobek untuk diambil uangnya. Lehernya (maaf) digorok dahulu. Ada adegan ini.  

Cukup seram memang. Soalnya ada yang membawa cash banyak. Kayak Dega. Buat sogok sipir dan keperluan lain. Duit tidak disimpan dalam saku. Tapi dalam perut. 

Caranya? Dibuatlah tabung kecil. Entah besi atau alumunium.  Bayangkan kapsul dengan ukuran 20 kali lebih besar. Persis kapsul! Dalam tabung bisa disimpan 5.000 dollar. 

Digulung-gulung kecil kayak bikin rokok klobot. Rokok daun jagung. Dimasukkan ke anus atau ditelan. Biar aman dalam lambung. Kalau perlu uang, ya hars pergi ke wc. Dikeluarkan pakai pencahar. Habis ambil seribu dollar misalnya. Kas ditutup. Dimasukkan kembali ke dalam. Eh didorong kembali. Semoga tidak ditelan dari mulut ya. (Kalau pernah baca cerpennya Hamsad Rangkuty "Pispot" dalam kumpulan Cerpen "Bibir Dalam Pispot", ya semoga Anda tidak hoek...hoek muntah).   

Seram, brutal, malaria, rawa-rawa, makanan yang sangat minim, hiu-hiu yang siap menyantap di laut, hukuman mati dengan pisau guillotine, dan kemungkinan melarikan diri hampir nol persen. Daratan terdekat yang punya peradaban adalah Kolombia atau Venezuela. PErlu dua minggu terapung-apung di laut. Kematian sangat lumrah.

Tetapi bahkan sejak di atas kapal menuju Guyana, Papillon sudah merencanakan pelarian. Sekali dia gagal. Dihukum diruang isolasi selama dua tahun. Tanpa sinar matahari. Ketika habis masa tahanannya ia bisa mencabut sendiri giginya yang goyang. Saking kekurangan vitamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun