Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati "Saos" Buah Merah di Wamena

6 Agustus 2022   20:02 Diperbarui: 6 Agustus 2022   20:10 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yali Inggibal memegang "Buah Merah" yang tumbuh subur di samping rumahnya di Wamena (Lex) 

Ketemu Yali Inggibal dan kepala Suku Wulep Kanelak di Dusun Manda, Desa Air Garam, Distrik Bugi, Kabupaten Jayawijaya, sebuah berkat tersendiri bagi saya. Saya hanya pernah melihat Bapak Wulep tampil di Kick Andy Show, sebelum akhirnya kami ketemu muka.

Di sekitar rumah Yali, tumbuh subur puluhan pohon buah merah. Juga kolam-kolam ikan. Waktu saya ke sana, pohon buah merah sedang berbuah. Beberapa sudah dipetik, diolah seperti saos. Dioleskan di atas ipere bakar, seperti orang kota mengoles mentega ke atas roti. Lalu dimakan.

Saya beroleh kesempatan masuk ke dapur. Menyaksikan sendiri istri Pak Yali mengolah buah merah. Buah merah yang panjangnya sekitar 100 cm itu dipotong-potong pendek. Daging buahnya yang berwarna putih dibuang, tersisa "sisik"nya yang berwarna merah. 

Itulah yang dikukus. Setelah matang dilembutkan terlebih dahulu, sebelum diperas memakai tangan atau kain kain bersih. Cairan merah menyerupai saos tadi ditampung ke dalam kuali lalu dididihkan lagi, sebelum diisi ke dalam wadah atau botol-botol. Saos  buah merah siap disajikan.

Proses pengolahan
Proses pengolahan "Buah Merah" di dapur keluarga (Lex)

Khasiat buah merah cukup banyak.  Antara lain mengandung beta karoten yang bisa diubah oleh tubuh manusia menjadi vitamin A. Juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, menghentikan pengeroposan tulang dan lain-lain manfaat. Juga kata Yali, bisa untuk menambah vitalitas.

Di Wamena kalau sedang musim, buah merah mentah banyak dijual di pasar. Harganya antara Rp 20-30 ribu saja per batang. Tetapi kalau pas tidak musim, satu botol berukuran 100 mililiter dibanderol Rp 25 ribu.

Pas datang itu, Yali sudah menyiapkan ipere bakar. Kemudian saos langsung dicedok dari kuali di dapur. Kami makan ramai-ramai di bawah pohon cemara, depan gereja.Di samping gereja, berjarak sekitar 50 meter itu, ada dua buah jamban.

Kedua jamban itu memiliki kisah tersendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun