Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bahasa Ibu sebagai Pengantar Kelas Awal di Sumba Timur

31 Juli 2022   08:16 Diperbarui: 1 Agustus 2022   04:25 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengajar (KOMPAS.com)

"Anak-anak," seru yang lain.

"Semuanya benar. Bagus sekali," kata Ana kepada mereka.

Kelas berlanjut. Mengeja huruf. Masih dalam bahasa Kambera. Ana bertanya kepada siswa-siswinya:

"Ini huruf apa?"

"A bakul (A besar)," jawab mereka serempak. Masih dalam bahasa Kambera.

"Kalau ini huruf apa?"

"M bakul (M besar)."

Demikian pelajaran terus berlangsung. Yakni menggabungkan huruf: M, N, T dan K. Kemudian membentuk suku kata: UM, UN, UT dan UK.

Ana melepas masker dari wajahnya. Kali ini ia memeragakan cara mengeja suku kata di papan tulis. Sesekali ia memegang perutnya. Anak-anak meniru. Ana mengembuskan nafas mengucapkan suku-suku kata tersebut. Atau mendecakkan lidahnya. Para siswa meniru Ana mengucapkannya.

Kelas jadi riuh. Para siswa tertawa-tawa senang. Mereka seperti sedang bermain saja.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun