Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bahasa Ibu sebagai Pengantar Kelas Awal di Sumba Timur

31 Juli 2022   08:16 Diperbarui: 1 Agustus 2022   04:25 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sebenarnya siswa ada 17 orang. Tapi 3 anak sakit, yang lain tanpa kabar. Ada yang sudah berbulan-bulan tidak masuk. Mungkin ikut orang tuanya berjualan ke Waingapu," kata Ana.

Para murid kelas 1, dan kelas-kelas yang lain juga, datang dari kampung-kampung di sekitar sekolah. Antara lain dari kampung Walakari, Tanarara dan yang paling jauh adalah dari Desa Talicu, yang berjarak 5 km dari sekolah.

"Paling dekat sudah itu sekitar 1 km. Jalan kaki tiap hari. Ada juga yang diantar pake motor kalau orang tuanya ada motor. Ada yang tinggal 5 km dari sekolah. Mereka jalan kaki ke sini," jelas Ana lagi.

Setelah kelas tenang, Ana melanjutkan pelajaran. Ia menunjuk gambar pada selembar kertas manila yang ditempel di white board di depan kelas tentang 'pengalaman yang menyenangan'.

Ibu Ana sedang mengajar murid kelas 1 SD Inpres Wunga (Dokpri)
Ibu Ana sedang mengajar murid kelas 1 SD Inpres Wunga (Dokpri)

Hari itu kelas akan belajar tentang pengalaman yang menyenangkan bersama keluarga di rumah. Enam gambar ayah, ibu dan dua anak mereka yang sedang merubung meja makan dan bekerja ditampilkan di papan. 

Gambar-gambar ini disiapkan sendiri oleh Ana sebagai bahan mengajar. Pada papan tulis, juga dicatat tema dan subtema, materi serta tujuan pembelajaran hari itu.

Masih dalam bahasa kambera, Ana bertanya kepada siswa-siswinya: "Ini gambar apa?"

"Orang," seorang murid berteriak lantang.

"Bapak," sahut yang lain.

"Ibu," jawab seorang siswi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun