Mohon tunggu...
Alex Japalatu
Alex Japalatu Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Suka kopi, musik, film dan jalan-jalan. Senang menulis tentang kebiasaan sehari-hari warga di berbagai pelosok Indonesia yang didatangi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Keraton Landak dan Tragedi Pembantaian Tentara Jepang

30 Juli 2022   06:39 Diperbarui: 30 Juli 2022   06:47 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis di depan masjid dalam kompleks Keraton Landak (dokumentasi pribadi)

Keraton Landak adalah sebuah kompleks berukuran dua kali lapangan bola di Desa Raja, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Masih ada beberapa rumah yang pernah difungsikan sebagai istana dan kediaman raja serta permaisurinya. Dirawat dengan baik dan telah menjadi cagar budaya. Masjid besar pada sisi yang lain, mungkin dibangun belakangan. Komunitas muslim paling besar di Landak bermukim di sini. 

Kerajaan Landak mula-mula bercorak Hindu, yakni pasukan Raja Singasari Kertanegara dalam ekspedisi Pamalayu pada 1275, untuk menghambat tentara Kerajaan Mongol masuk ke Nusantara. Dalam perjalanan, Kertanegara wafat. Berita sampai ke telinga Sang Nata Pulang Pali I, komandan rombongan. Mereka akan kembali ke Jawa, namun sang komandan membelokkan pasukannya ke Nusa Tanjungpura, nama Borneo kala itu, yang kemudian kita kenal sebagai Kalimantan.

Menjadi situs cagar budaya (dokumentasi pribadi)
Menjadi situs cagar budaya (dokumentasi pribadi)

Kerajaan Hindu Landak bertahan hingga 1472, sebelum menjadi kerajaan Islam. Bagaimana proses perubahan ini perlu dipelajari lebih dalam. Sebelum Belanda dan Jepang masuk ke Landak. Ketika Jepang menguasai Landak, terjadi tragedi berdarah yang kini dikenang sebagai "Tragedi Mandor Berdarah" atau "Tragedi Mandor" atau "Oto Sungkup". Sekitar 20 ribu warga Landak dari berbagai etnis dan anggota kerajaan dibantai oleh Tentara Angkatan Laut Jepang. Mereka menyangkalnya. Kata tentara Jepang, hanya sekitar 1000 orang yang mereka bunuh. Tugu peringatan "Juang Mandor" dapat ditemukan di Simpang Kasturi, Kecamatan Mandor. Ada tugu di sana.

Penulis di depan masjid dalam kompleks Keraton Landak (dokumentasi pribadi)
Penulis di depan masjid dalam kompleks Keraton Landak (dokumentasi pribadi)

Sebab itu, kini  tanggal 28 Juni setiap tahun diperingati sebagai Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalimantan Barat. Sudah dibuatkan Perda pada tahun 2007. Pada kompleks Keraton terdapat 4 buah meriam yang perlu diidentifikasi kapan tahun pembuatannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun