Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) kelompok 232 Dusun Kluwut mengadakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat ikatan antara mahasiswa dengan masyarakat setempat serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
Kegiatatan Sowan merupakan program pertama yang dilakukan oleh mahasiswa KKM 232 untuk menjalankan silahtuhmi antara mahasiswa dan warga Dusun Kluwut. Sowan sendiri memiliki arti dalam bahasa Indonesia adalah menghadap atau berkunjung kepada orang yang dihormati. Kegiatan sowan sendiri sangat penting bagi mahasiswa karena dalam kegiatan tersebut selain silahturahmi disana juga mahasiswa menjelaskan program kerja apa saja yang akan dilaksanakan di dusun kluwut.
Sowan pertama yang dilaksanakan para mahasiswa KKm pada tanggal 21 Desember 2023 dilaksanakan di rumah bapak kepala dusun kluwut. Dalam agenda sowan tersebut bapak Kepala dusun menyambut hangat mahasiswa KKM dan memberikan sedikit nasihat kepada para Mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan KKM di Dusun Kluwut. Setelah melakukan sowan ke kepala Dusun,beliau langsung mengantarkan kami kepada takmir masjid. Disana kami juga disambut dengan hangat oleh Takmir masjid.Â
Tujuan kami mengunjungi kerumah Takmir Masjid adalah untuk menjelaskan program kerja yang akan dilaksanakan di Majid Al-Hidayah yaitu One Day One Juz yang akan dilaksnakan oleh mahasiswa KKM selama berada di Dusun Kluwut yang dilaksanakan setelah Shubuh. Beliau sangat antusias dan mendukung penuh kegiatan tersebut dan memberikan sedikit saran dan nasihat bagi para Mahasiswa KKM.
Dari keiatan sowan sendiri para Mahasiswa KKM mengetahui kekurangan dan kelebihan dusun kluwut sendiri dan menyusun program kerja yang telah disarankan oleh para sepuh yang berada didusun kluwut. Dan dalam kegiatan ini juga adalah langkah awal kegiatan KKM dimulai dan bersosialisasi kepada Masyarakat dusun Kluwut.
Setelah pelaksanaan sowan hari pertama, mahasiswa memulai kegiatan One Day One Juz setelah melaksanakan salat maghrib berjamaah. Kegiatan yang dimulai pada hari Rabu, 20 Desember 2023 itu kemudian dilanjutkan pada hari-hari setelahnya tepat setelah usai melaksanakan salat Subuh berjamaah di Masjid Al-Hidayah. Per harinya terdapat 4-5 orang mahasiswa yang harus menuntaskan 1 juz Al-Qur'an. Mahasiswa yang bertugas di hari tersebut memulai tadarus bersama sebagaimana pembagian yang telah disepakati. Mereka mengumandangkan lantunan ayat Al-Qur'an melalui mikrofon masjid dengan tujuan berdakwah kepada warga sekitar.
Respon masyarakat atas kegiatan ini pun terbilang baik. Beberapa warga yang ditemui ketika selesai salat berjamaah mengaku senang dengan adanya anak muda yang menghiasi masjid dengan lantunan Al-Qur'an. Bahkan, Ketua Takmir Masjid Al-Hidayah pun mengaku bersyukur akan eksistensi dan antusiasme mahasiswa dalam perannya meramaikan atmosfer keislaman di Dusun Kluwut. Kebiasaan tadarus Al-Qur'an atau disebut juga dengan kegiatan One Day One Juz tersebut berlangsung selama 40 hari mahasiswa berada di Dusun Kluwut. Hingga pada puncaknya diakhiri oleh Khatmil Qur'an bersama pada hari Jumat, 26 Januari 2024.
Kegiatan tahlil rutin bapak-bapak dan ibu ibu Dusun Kluwut, Desa Kluwut merupakan tradisi yang positif dan bermanfaat bagi kegiatan bermasyarakat. Kegiatan ini dilakukan setiap minggu pertama sampai minggu kelima, pada hari Kamis malam setelah shalat Isya. Tempat pelaksanaannya bergiliran di rumah-rumah warga.Susunan acara tahlil rutin meliputi pembukaan, membaca surat Yasin, tahlil, doa, ceramah singkat (opsional), silaturahmi, dan ramah tamah. Manfaat kegiatan ini antara lain mendoakan arwah para leluhur, mempererat tali silaturahmi antar warga, meningkatkan rasa kekeluargaan dan gotong royong, serta memperkaya pengetahuan agama.Diharapkan partisipasi aktif dari bapak-bapak desa untuk menghadiri kegiatan ini. Biasanya, tuan rumah menyediakan hidangan ringan untuk para tamu. Warga dapat membawa sendiri buku Yasin atau Al-Quran. Dengan demikian, kegiatan tahlil rutin di Dusun Kluwut tidak hanya menjadi tradisi keagamaan, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan sosial dan membangun kebersamaan dalam bermasyarakat. Tradisi ini diharapkan terus berlanjut dan memberikan manfaat positif bagi perkembangan masyarakat desa.
