Indonesia sedang hangat dengan situasi politik. Menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden menjadikan suasana politik di Negeri ini sedang panas. Kepanasan situasi politik tersebut karena ambisius untuk mempin Negara Indonesia.Karena untuk menjadi penguasa di Negara ini harus menang dalam Pilpres di 09 Juli Mendatang.
Hampir setiap menit masyarakat Indonesia selalu dibanjiri oleh informasi dari berbagai media massa. Media massa yang begitu banyak di Indonesia baik itu media cetak, elektronik dan internet (online) membajiri Informasi tentang pilpres. Memberikan kepada rakyat, atas banyak informasi orang awam yang kurang teliti dalam menyimak sering terjebak.Mana yang benar-banar berita dan mana yang berita abal-abal.
Media massa dalam memberikan suatu informasi kepada public menjadikan suatu berita sering tidak benar, opini yang sering dijadikan menjadi berita tanpa fakta, atau gossip bahkan yang paling memprihatinkan penyebaran fitnah yang sering disajikan kepada public. Apalagi dengan bertebarannya media online sekarang ini.
Suatu berita harus memiliki unsur 5W1H. yaitu “what, who, when, where, why, how,” (http://id.wikipedia.org/wiki/Berita)
Begitu terbukanya ruang informasi dewasa ini, menjadikan public akan juga menjadi seorang editor bagi dirinya sendiri. Harus bisa membedakan mana fakta dan mana opini, sekaligus mana kabar burung atau gossip dan fitnah. Harus mampu memilih serta memilah suatu berita supaya tidak terjabak dengan suatu informasi yang menyesatkan terlebih menyesatkan dirinya sendiri.Walupun seseorang dengan gampangnya mendapatkan informasi yang mempunyai sisi positif namun sisi negatifnya tidak bisa ditinggal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H