Berstatus anak kost sudah selama 4 tahun saya jalani, anak kost yang katanya harus di tuntut bisa mandiri. Bisa mengurus diri sendiri. Kalaupun biaya hidup di perantuan masih di kirim orang tua dari kampung. Sebelum menjadi anak kost membeli perlengkapan sehari-hari biasanya di lakukan oleh ibu, seperti contoh perlengkapan mandi.
Tetapi selama 4 tahun ini saya melakukan hal itu dengan sendiri, karena tidak mungkin alat-alat mandi saya juga di kirim dari kampung, orang tua mengirim biaya untuk bertahan hidup setiap bulan, pastinya saya selalu memanjatkan Doa untuk keluarga supaya diberikan oleh Nya kesehatan dan bisa mencari nafkah, tetapi bukan berarti saya selalu mengharapkan biaya hidup dari orang tua selamanya.
Kita lupakan sejenak hal itu, kita kembali dengan aktivitas anak kost yang berbelanja tadi.
Pada suatu hari saya sedang asyik bermain medsos, tiba-tiba saya membaca ada komunitas lingkungan di kota yang saya tempati sekarang kota Malang. Komunitas ini sedang mengadakan open recruitmen anggota baru. Karena tertarik degan komunitas ini saya putuskan untuk mendaftar ikut komunitas lingkungan ini. Saya langsung mengirimkan biodata melalui online pada alamat yang sudah diberikan.
Seminggu kemudian saya dapat informasi dari komunitas lingkungan lewat SMS untuk mendapatkan kesempatan mengikuti interview. Pada saat interview saya ditanya sama kakak pengurus, motivasi saya untuk ikut komunitas ini. Singkat kata saya menjawab 1. Untuk menambah teman, 2. Untuk mengisi waktu luang. 3. Untuk belajar peduli dengan lingkungan. Terus kakak pengurus menanyakan pertannyaan yang kedua. Ide untuk komunitas ini jika saya bergabung. Jawaban saya. Saya sama temen-temen nantinya ingin melakukan "JIKA BERBELANJA KE MINIMARKET, MEMBAWA KRESEK DARI KOST DAN TIDAK MENERIMA KRESEK DARI MINIMARKET TERSEBUT." Terus saya melanjutkan jawaban, nantinya ingin mencabut semua baner-baner caleg yang masih terpajang di pohon-pohon lalu menyerahkannya ke DPR atau ke pemkot. Karena kebetulan masa-masa kampanye caleg.
Kita kembali ke kresek lagi.
Setelah selasai melakukan interview besoknya saya harus berbelanja alat-alat mandi. Karena sudah mulai habis. Saya melangkah dari kost. Tiba-tiba sewaktu di jalan saya teringat jawaban yang saya berikan kepada kakak pengurus tadi tentang "KRESEK" itu. Saya kembali untuk mengambil kresek yang sengaja saya simpan di kost.
Lalu saya kembali pergi ke minimarket, di minimarket seperti yang biasa dilakukan oleh orang lain pada saat berbelanja. Tiba waktunya saya ke kasir untuk membayar belanjaan, saya langsung menyodorkan kantongan yang saya bawa dari ke kost pada petugas kasir. Mungkin petugas kasir heran dengan tingkah saya. Petugas kasir langsung bertanya. "Untuk apa mas ?". Saya menjawab dengan senyum "belanjaan saya di masukkan ke kantongan kresek itu aja mbak." Si petugas kasir bertanya lagi "kenapa mas, kita nyiapin kantongan kok ?" Saya jawab lagi dengan senyuman, nanti kantongan di toko sampean habis mbak, kan masih banyak yang mau berbelanja. Sambil tertawa.
Ya yang diatas adalah contoh kecil untuk peduli dengan lingkungan, Bukan berarti karena lagi krisis kantongan kresek atau dengan mahalnya kantongan kresek. Disaat berbelanja, konsumen tidak pernah untuk menambahi biaya hanya untuk tempat belanjaanya. Karena tempat sudah disediakan oleh pihak toko. Tetapi pernahkah kita bertanya tentang hal ini ?
Mungkin ini adalah hal sepele buat kita. Karena kita tidak pernah memikirkan lingkungan karena satu buah kantongan kresek yang menjadi sampah. Karena setelah sesampainya di kost kantongan tadi yang sebagai tempat belanjaan pasti terbuang, dan kerap kita membuang begitu saja. Coba kita bayangakan berapa minimarket/toko dll yang ada di kota ini, berapa orang yang setiap harinya berbelanja di setiap tempat perbelanjaan. Kalau ada contohnya 100 minimarket/toko atau tempat perbelanjaan dan setiap minimarket di datangi konsumen satu harinya 10 orang. Berarti orang yang berbelanja satu hari sebanyak 1.000 orang. Dan setiap orangnya mendaptakan kantongan kresek 1 buah. Berarti ada 1.000 kantongan kresek terbung satu hari di kota ini. Di kalikan selama 30 hari selama sebulan berarti 30.000 dan seterusnya.
Artinya selama satu bulan 30.000 kantongan kresek didapatkan dengan gratis. Dan mungkin jumlah 30.000 ini akan terbuang sia-sia. Dan nantinya terbuang di gorong-gorong, paret. Yang bisa menyumbat aliran air. Yang dapat mengakibatkan banjir.
Itu hanya contoh kecil. Untuk menyingkat tulisan ini, semoga saya tetap melakasanakan membawa kantongan dari kost disaat saya mau berbelanja, artinya 1 buah kantongan akan saya gunakan mungkin bisa sampai 10 atau sampai 20 kali. Itu akan mengurangi penggunaan kantongan kresek yang secara otomatis mengurangi sampah. Dan semoga semua saudara-saudiri yang membaca ini bisa melakukan hal yang sama dan mengajak orang-orang disekitar kita. Kita sama-sama melakukan kebiasaan yang sama, sama-sama peduli dengan lingkungan, menjaga lingkungan. Karena ini efek nya saya yakin akan sangat baik di dalam hidup kita.
Mari selamat mencoba, semoga bermanfaat.
Candro Alexander Simamora (06 April 2014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H