Mohon tunggu...
Candro Alexander Simamora
Candro Alexander Simamora Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hanya sekedar manusia yang mencoba untuk mengutarakan dengan tulisan, Twitter : @alex_simamora

Selanjutnya

Tutup

Politik

Musim Kebaikan Telah Habis

10 April 2014   08:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:50 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1397068932952964384

Setelah diadakannya pemilu kemarin (09-April 2014), akankah kebaikan berkahir juga ? Dengan hasil hitung cepat atau quick count sudah bisa melihat secara kasar siapa yang menang dan siapa yang kalah, dan begitu juga para caleg tidak lagi melakukan kampanye, tinggal menunggu hasil akhir. Apakah lolos ke kursi DPR atau tidak.
Sebelum diadakanya pemilu caleg-caleg begitu antusias untuk dekat dengan masyarakat. Tidak tanggung-tanggung strategi yang dilakukan untuk mengambil (mengemis) hati rakyat.
Tidak merasa malu untuk turun langsung dan bergaul dengan masyarakat kecil, seperti tukang sampah, pemulung, tukang becak, dan lain-lain dan tidak lain untuk mengharapkan dengan akan memilih dia (caleg). Tetapi yang menjadi pertanyaan kenapa ini dilakukan pada dapilnya saja ? Apakah kebaikan juga memilih-milih tempat ? Dan kenapa pada waktu mau pemilu juga ? Kenapa tidak jauh-jauh sebelumnya ? Dan atau kah kebaikan hanya pada waktu - waktu tertentu saja ? Seperti pada waktu diadaknnya pemilihan legislatif yaitu selama 5 tahun sekali.
Dan banyak orang-orang yang masih belum mengerti politik menggap bahwa ini adalah suatu rejeki bagi mereka (rakyat). Ada orang baik yang dikirim dari surga yaitu para caleg. Mungkin itu lah yang mereka anggap sebagai orang kiriman dari surga, orang yang mulia (caleg), Yang memberikan perhatian bagi mereka (rakyat) yang memberikan rejeki (seperti uang atau bantauan gerobak, atau bantuan lain sebainya).
Kembali ke pertanyaan inti apakah mereka (caleg) akan melakukan hal ini seterusnya jika tidak duduk di kursi DPR? Tetap dekat, bersentuhan, berkunjung, bersalaman tangan, blusukan langsung kepada rakyat kecil tadi. Atau apakah mereka nanti jika sudah duduk di kursi kehormatan tidak bisa melakukan hal itu lagi dikarenakan dengan alasan sibuk di kantor. Banyak kerjaan di kantor, banyak undang-undang yang harus dibahas di kantor, dan banyak alasan manis lainnya untuk mereka caleg yang nantinya duduk. Atau mereka sudah malu, gengsi utnuk bergaul dengan masyarakat kecil ? Dan jika untuk kembali turun langsung bersosialisasi dengan rakyat dengan menunggu waktu selama 5 tahun lagi. Berarti itu kebaikan dengan kepura-puraan

Dan bagi mereka (caleg) yang tidak menang, bagaimana dengan tindakan yang mereka lakukan sebelum pileg (pada saat kampanye) ? Apakah mereka akan terus bersentuhan, blusukan, berjabat tangan, memberikan perhatian, memberikan bantuan pada rakyat kecil sekalipun mereka gagal. Kalau ya berarti mereka (caleg) yang gagal itu benar-benar memiliki hati Mulia. Tetapi kalau masih menunggu waktunya kembali menunggu 5 tahun lagi, patut dipertanyakan kebaikannya.

Maka akan kah kebaikan akan berakhir dan akan kebaikan muncul 5 tahun lagi ? Dan jika hal ini benar-benar terjadi. Yang musiman tidak lagi durian, tidak lagi rambutan, tidak lagi musim hujan, tidak lagi musim kemarau, TETAPI AKAN ADA YANG BARU YAITU "MUSIM KEBAIKAN" yang bermusim 5 tahun sekali

[caption id="attachment_331013" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar Pribadi"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun