Muhammad Farhan, lahir di Bogor pada 25 Februari 1970, adalah seorang tokoh serba bisa yang dikenal luas sebagai pembawa acara televisi, penyiar radio, dan politisi. Ia merupakan putra dari pasangan Yazid Hamzah dan Nani Rubiyani, dan menghabiskan masa kecil serta pendidikannya di Bandung.
Pendidikan
Farhan menempuh pendidikan dasar di Bina Budaya, Bandung, lulus pada 1982. Ia melanjutkan ke SMP Negeri 3 Bandung dan SMA Negeri 3 Bandung, masing-masing lulus pada 1985 dan 1988. Pendidikan tingginya ditempuh di Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, lulus pada 1995. Selanjutnya, ia memperoleh beasiswa untuk program "Fellowship Unity in Diversity" di MIT Sloan School of Management pada 2011 dan di Harvard Business School pada 2012.
Karier di Dunia Penyiaran dan Hiburan
Setelah menyelesaikan pendidikan, Farhan memulai karier sebagai penyiar radio di Hard Rock FM. Kepiawaiannya membawanya ke dunia televisi, di mana ia menjadi host berbagai acara, termasuk "Nite Time" di Metro TV. Selain itu, Farhan berperan dalam beberapa film, seperti "Jakarta Undercover" dan "Dilan 1990". Prestasinya di dunia penyiaran diakui dengan dua penghargaan Panasonic Gobel Awards sebagai penyiar terbaik.
Keterlibatan di Dunia Olahraga
Kecintaannya pada sepak bola, khususnya Persib Bandung, mendorong Farhan untuk terlibat langsung dalam manajemen klub. Ia menjabat sebagai Direktur Marketing dan Komunikasi di PT Persib Bandung Bermartabat dari 2009 hingga 2015. Selain itu, ia menjadi Direktur Utama di Radio Bobotoh 96,4 FM, stasiun radio yang didedikasikan untuk pendukung Persib.
Perjalanan Politik
Pada 2019, Farhan terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI melalui Partai NasDem untuk daerah pemilihan Jawa Barat I (Kota Bandung dan Kota Cimahi). Ia berhasil terpilih dengan perolehan 52.033 suara dan menjadi anggota Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, luar negeri, serta komunikasi dan informatika.
Pada Pemilihan Wali Kota Bandung 2024, Farhan maju sebagai calon wali kota berpasangan dengan Erwin, seorang politisi PKB. Pasangan ini diusung oleh Koalisi Bandung Utama yang terdiri dari Partai NasDem, PKB, Partai Buruh, dan Partai Gelora. Mereka mengusung visi "Bandung Utama" untuk menjadikan Bandung sebagai kota yang unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis. Dalam pemilihan yang digelar pada 27 November 2024, pasangan Farhan-Erwin memperoleh 44,64% suara, setara dengan 523.000 suara, mengungguli tiga pasangan calon lainnya. Kemenangan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat Bandung terhadap Farhan yang dikenal sebagai sosok yang kreatif, inovatif, dan penuh energi positif.Â