Mohon tunggu...
kaori heradian
kaori heradian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - murid

tugas sejarah!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Muda: Pilar Masa Depan Indonesia!

1 Desember 2023   17:32 Diperbarui: 1 Desember 2023   18:39 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

"Percaya dan yakinlah bahwa kemerdekaan satu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa, harta benda dari rakyat dan bangsanya tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapa pun juga." -Jenderal Soedirman

Pada masa pergerakan nasional di Indonesia, semangat nasionalisme tumbuh subur sebagai kekuatan pendorong perubahan menuju kemerdekaan. Periode ini, yang mencakup awal abad ke-20 hingga proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, ditandai oleh upaya kolektif para pemikir, aktivis, dan rakyat Indonesia untuk melawan penjajahan dan meneguhkan identitas nasional. Nasionalisme menjadi kekuatan penggerak di balik berbagai gerakan seperti Sarekat Islam, Budi Utomo, dan Taman Siswa.

Hakikat nasionalisme mencakup pemahaman dan pengakuan terhadap kepentingan bersama serta identitas kolektif suatu bangsa. Ini melibatkan rasa cinta, kesetiaan, dan dedikasi terhadap negara, bersama dengan keinginan untuk melindungi dan memajukan kepentingan bersama. Nasionalisme seringkali terkait dengan upaya mempertahankan kedaulatan, kebudayaan, dan nilai-nilai nasional, serta dapat menjadi kekuatan pendorong di balik perjuangan melawan penjajahan atau pemeliharaan persatuan dalam konteks bangsa yang beragam. Hakikat nasionalisme juga mencakup penghargaan terhadap sejarah, warisan budaya, dan keberagaman yang menjadi dasar identitas nasional suatu negara.

Gerakan nasionalis menekankan kesadaran akan identitas dan kebangsaan Indonesia, mengatasi perpecahan suku, agama, dan budaya. Pemikiran nasionalis sebagian besar bersumber dari pemikiran para tokoh seperti Soekarno, Hatta, Sutomo, dan Kartini, yang bersatu dalam tekad untuk menghapuskan belenggu kolonial dan menciptakan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Rasa nasionalisme dapat mendorong lahirnya persatuan dan kesatuan karena adanya rasa senasib dan seperjuangan di antara rakyat Indonesia, adanya keinginan untuk Bersatu yang diwujudkan oleh Sumpah Pemuda, adanya bentuk dan rasa cinta terhadap bangsa dan negara, dan adanya sikap rela berkorban terhadap sesama.

Masa pergerakan nasional menjadi tonggak bersejarah yang membentuk fondasi negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat, dan melalui perjuangan serta semangat nasionalisme ini, Indonesia akhirnya berhasil mencapai kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Generasi muda pada masa pergerakan nasional menjadi inspirasi bagi rakyat Indonesia untuk bersatu untuk melawan para penjajah. Para pemuda pada masa pergerakan nasional memiliki rasa patriotisme dan semangat berjuang yang sangat tinggi demi membela negaranya, salah satunya dengan membentuk organisasi -- organisasi pergerakan nasional yang menjadi sarana bagi para pemuda untuk mengutarakan aspirasi mereka dan juga memperjuangkan kemerdekaan. Mereka bersatu untuk melawan penindasan, mempelopori pergerakan nasional, dan menjadi para pemimpin dalam mengumpulkan rasa semangat nasionalisme dan perlawanan terhadap penjajahan.

Sayangnya, di zaman sekarang, generasi muda kurang adanya rasa nasionalisme dan cinta tanah air di dalam dirinya yang dulunya berkobar dalam jiwa para pemuda pada masa pergerakan nasional.  Kebanyakan anak -- anak muda zaman sekarang merasa enggan dan bermalas -- malasan ketika belajar tentang sejarah Indonesia di sekolah. Generasi muda zaman sekarang biasanya lebih tertarik pada budaya dari negara lain dibandingkan budaya dari negara mereka sendiri, dan hal ini dapat mengancam dan menghancurkan masa depan Indonesia. Bangsa ini membutuhkan generasi muda yang memiliki rasa nasionalisme, patriotisme, dan semangat berjuang yang sangat tinggi demi memajukan Indonesia dengan pikiran dan ide -- ide mereka yang cemerlang.

Generasi muda Indonesia berperan sebagai pewaris masa depan bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat tergantung pada tingginya sikap nasionalisme di kalangan pemuda. Pentingnya nasionalisme terlihat dari peranannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai bentuk kasih sayang dan penghargaan terhadap tanah air sendiri. Dengan sikap ini, pemuda dapat memberikan kontribusi terbaik untuk bangsanya, menjaga kesatuan nasional, dan meningkatkan citra bangsa di mata dunia.

     Meningkatkan semangat nasionalisme pada generasi muda, terutama pelajar Indonesia sebagai penerus bangsa, memerlukan upaya yang sungguh-sungguh. Ada berbagai cara yang dapat ditempuh untuk memperkuat rasa nasionalisme ini. Salah satunya adalah melalui pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat diperoleh melalui proses pembelajaran di sekolah. Selain itu, kegiatan seperti menyanyikan lagu nasional, menghormati bendera merah putih, dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik juga dapat memberikan kontribusi positif. Terutama, penting untuk menerapkan upaya-upaya ini secara berkelanjutan, bukan hanya sekali atau dua kali saja. Dengan demikian, semangat nasionalisme dalam diri pelajar atau generasi muda akan terus tumbuh dan berkembang.

Para pelajar, kita sebagai generasi penerus bangsa, mari kita tingkatkan semangat nasionalisme dan persatuan. Hargai nilai-nilai kebangsaan, dukung Pancasila, bangga pada bendera merah putih, dan jaga keberagaman budaya. Bersama, kita bentuk masa depan Indonesia yang kuat dan harmonis. Ayo wujudkan cita-cita luhur untuk negeri tercinta!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun