Mohon tunggu...
Alexandra giovinnaacnellita
Alexandra giovinnaacnellita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hello i am an english education student

Hello it's me Alexandra!

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Jurusan impianku

4 November 2021   10:53 Diperbarui: 4 November 2021   11:10 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu aku bingung jadi apa nanti ketika aku besar. Aku tidak punya bakat,tidak punya kelebihan,bahkan akupun tidak cantik. Banyak orang juga bilang "aku ini bisa apa?" padahal kakakku orang yang pandai tapi kenapa tidak begitu denganku. Ketika aku duduk di sekolah dasar setiap tahunnya mengadakan pentas seni seluruh temanku menampilkan bakatnya tetapi tidak dengan aku hanya diam saja . Kadang aku juga menangis dan berpikir "kenapa ya ku tidak bisa seperti mereka? yang punya segudang prestasi dari menari,menyanyi atau menggambar.

Lambat laun aku lelah dengan cemoohan orang-orang yang bilang aku tidak bisa apa-apa. Aku bangkit. Aku ingin jadi orang yang berbakat dan berprestasi . Orang tuaku mendaftarkan aku kursus di salah satu lembaga kursus didaerahku. Aku sangat bersemangat belajar. Tidak kusangka ternyata aku cepat menerima materi yang disampaikan guruku dan aku sangat bersemangat dalam mempelajari bahasa ini. Saat itu aku mempelajari bahasa Inggris. Aku mulai  mempelajari bahasa ini sejak aku duduk di kelas 6 SD. Butuh waktu setahun untuk aku bisa lancar berbicara bahasa ini.

Tak terasa aku sudah masuk di bangku SMP. Disini, bahasa Inggrisku semakin baik. Banyak orang yang kagum denganku. Mereka bertanya-tanya "siapakah yang mengajariku?" . Namun, sayangnya bakatku tidak dianggap di bangku SMP entahlah aku juga tak tahu kenapa. Mungkin karena aku dulu murid yang bandel. Aku sering mengetahui temanku diajak lomba bahasa Inggris padahal kalau dipikir-pikir aku yang lebih unggul dari mereka. Karena hal itu, aku menjadi anak yang pendiam ketika aku duduk di kelas 8 karena ak tidak dihargai ditempat ini.

Tak terasa aku sudah duduk di bangku SMA. Kini, aku bersekolah ke tempat yang jauh dari rumahku. Tepatnya di kota Jombang. Aku ingin belajar mandiri dan belajar ilmu agama disini. Hari pertama masuk sekolah aku sangat bahagia. Guruku sangat ramah. Guruku memintaku untuk berkenalan dengan menggunakan bahasa Inggris. Beliau sangat kagum karena aku sudah lancar berbahasa Inggris. Beliau juga berkata "nanti ketika ada lomba bahasa Inggris kamu ikut ya nduk biar punya pengalaman" . Bayangkan bagaimana bahagianya hatiku. Dulu aku disepelekan kini aku dibanggakan. 

Saat itu aku sudah belajar di pesantren selama 5 bulan. Tiba-tiba aku mendengar info "Beasiswa belajar bahasa Inggris gratis yang dibiayai oleh Duta Besar Amerika Serikat". Aku langsung takjub mendengar info itu. Sepulang sekolah aku lari ke wartel untuk menelpon orang tuaku dan aku memberitahukan hal ini. Orang tuaku berkata " ikut ya nduk, nanti dokumennya biar mama dan papa yang urus" . Masyaallah. Hari demi hariku disibukkan untuk mengerjakan persyaratan mendapatkan beasiswa ini. Hampir 2 minggu aku mempersiapkan persyaratan ini. Setelah aku mengumpulkan semua persyaratan. Ternyata aku lolos tes interview bersama orang tuaku. Disitu aku sangat bersemangat ketika ditanya berbagai macam pertanyaan. Yang mewawancaraiku juga bertanya "Apabila kamu lolos beasiswa ini apa yang akan kamu lakukan ketika sudah lulus?" Aku menjawab " Saya akan membantu orang-orang disekitar saya untuk belajar bahasa Inggris " Beliau sangat mengagumi jawabanku.

Sekitar seminggu aku menunggu hasil penerimaan beasiswa ini ternyata aku dinyatakan lolos. Aku langsung mengabari orang tuaku dan saat itu beliau menangis . Aku masih tidak percaya hal itu hingga saat ini. 

Hari pertama belajar di tempat beasiswa itu aku sangat bersemangat karena cara belajarnya asik. Kita juga dikenalkan dengan budaya Amerika. Beasiswa ini berlangsung selama 2 tahun lamanya. Banyak hal yang membuatku menyerah sebenarnya ketika menjalani beasiswa ini karena aku dulu ingin aktif di kegiatan sekolah tetapi aku tidak bisa . Sampai pada suatu hari aku ingin mengikuti pramuka ternyata jadwalnya bersamaan dengan jadwal belajar di beasiswa itu. Tapi, karena dari awal aku sudah berkomitmen belajar disini aku tetap belajar bahasa Inggris.

Sudah 2 tahun lamanya aku belajar disini dan kini saatnya aku wisuda. Orang tuaku datang ketika aku wisuda beasiwa. Ketika namakudipanggil keatas panggung aku melihat kedua orang tuaku tersenyum bangga kepadaku. Aku berterima kasih kepada diriku sendiri karena mau bangkit agar tidak diremehkan orang dan saat itu aku telah mencetak sebuah prestasi kebanggaan. 

Saat itu, aku sudah duduk dibangku akhir SMA. Oiya, disekolah aku juga aktif di organisasi klub bahasa aku juga mengajari temanku bahasa Inggris di sekolah. Saat tahun terakhir di SMA itu artinya aku harus menyerahkan jabatanku ke adik kelasku . Aku menangis kala itu, karena aku tidak bisa mengikuti hal yang aku suka lagi. Sebentar lagi aku juga sudah lulus dan akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Aku sudah lulus dari SMA kala itu. Aku juga harus meninggalkan kota Jombang. Kota kecintaanku yang mengajarkanku arti perjuangan,dihargai,dan berkomitmen. 

Ketika masa lulus dari SMA aku tidak punya kegiatan. Kala itu, aku memutuskan untuk bergabung di salah satu English Club yang beranggotakan orang asing dari mancanegara. Aku sering mengabadikan momen itu di sosial media. Hingga salah satu temanku mengomentari postinganku dan dia bilang ingin belajar bahasa Inggris bersamaku. Aku teringat janjiku dulu ketika aku sudah lulus beasiswa aku ingin mengajari teman-temanku bahasa Inggris. Akhirnya, aku menyuruh temanku mengajak temannya sebanyak-banyaknya untuk belajar bersamaku. Hingga akhirnya terbentuklah "Learn with Alexa" yang masih berjalan saat ini sebagai wadah untuk siapapun yang mau belajar bahasa Inggris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun