Jenengan merupakan salah satu desa di Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan yang memiliki berbagai macam potensi untuk dikembangkan, salah satunya adalah pisang. Pisang merupakan hasil pertanian yang lumrah dan banyak ditemui dimanapun dan kapanpun.
Tapi sayangnya potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Jenengan. Melihat peluang yang ada, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dan dosen Universitas Diponegoro Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M.Si. mencoba untuk mengoptimalkan pengolahan pisang dan kulit pisang yang lebih inovatif dengan melaksanakan kegiatan pelatihan pengelolaan hasil bumi Desa Jenengan berupa Nugget Pisang.
Selain bisa dimakan langsung, nugget pisang ini juga dapat dikembangkan menjadi peluang usaha yang mampu mengangkat perekonomian masyarakat desa. Melalui edukasi ini masyarakat juga diajarkan tentang strategi pemasaran untuk langkah selanjutnya.
Strategi pemasaran ini dapat dilakukan melalui media sosial ataupun dijual secara langsung dalam bentuk matang maupun frozen food. Selain pemasaran Mahasiswa KKN UNDIP juga ajarkan tentang cara pengemasan produk untuk menarik minat konsumen. Hal tersebut dilakukan dengan pelabelan produk sebagai brand cemilan khas Desa Jenengan.
"Kami biasanya membuat pisang goreng atau kolak dari bahan baku pisang, kami hanya melihat di TV atau membeli secara langsung di toko belum pernah melihat pembuatannya secara langsung. Semoga dengan apa yang mas dan mbak KKN ajarkan bisa dikembangkan lebih lanjut" Ujar Ibu Sumi.
Adanya kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat mengangkat potensi Desa Jenengan melalui J-Nugget sebagai produk andalan yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H