Cerita tentang perjuangan Katjoeng Permadi, seorang agen Malang yang gugur dalam pertempuran dengan Belanda hanya beberapa hari setelah menikah, menjadi cerminan semangat dan pengabdian yang luar biasa terhadap bangsa dan negara. Meskipun baru saja menikah Katjoeng Permadi rela mengorbankan segalanya demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kisah dimulai saat Belanda melanggar perjanjian Renville dan bergerak maju dari wilayah Batu menuju Pujon. Dipersenjatai dengan tekad kuat Katjoeng Permadi bersama dengan rekannya Sujadi berdiri diharuskan terdepan untuk melindungi kemerdekaan Indonesia. Namun, dengan senjata yang lebih unggul, pasukan Belanda memulai serangan yang berujung pada kematian tragis Katjoeng, yang dadanya tertembus peluru. Tragedi itu terjadi pada 18 Desember 1948, hanya beberapa hati setelah pernikahannya. Istrinya harus merasakan kesedihan yang mendalam atas kehilangan suaminya yang baru saja menjadi bagian dari hidupnya.
Perjuangan Katjoeng tidak hanya menjadi kenangan bagi keluarga dan teman-temanya, tetapi juga menjadi inspirasi banyak orang, termasuk anggota Kepolisian dan militer saat ini. Napak tilas dan upacara peringatan diadakan untuk mengenang jasanya menjadi momen penting bagi Korps Brimob Polri dan TNI. Mereka tidak hanya menghormati pengorbanan Katjoeng, tetapi juga berkomitmen untuk meneruskan semangat dan dedikasinya dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
Inisiatif dari para pemimpin dan tokoh masyarakat setempat untuk merevitalisasi dan merawat monumen perjuangan Katjoeng Permadi menunjukan betapa pentingnya mengenang dan mempelajari sejarah para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Usulan untuk menjadikan Katjoeng Permadi sebagai pahlawan nasional menjadi langkah yang sangat tepat untuk mengabdikan jasanya dalam sejarah bangsa.
Sinergritas anata Kepolisian dan TNi, seperti yang ditunjukkan salam perjuangan Katjoeng, menjadi landasan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Perayaan HUT Brimob yang kini lebih dari sekedar perlombaan,tetapi juga merupakan ajang untuk mengingat kembali sejarah dan nilai-nilai kebangsaan, semakin memperkuat semangat kesatuan dalam menjaga keutuhan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H