Siapa yang tidak tahu dengan salah satu kegiatan pemandu sorak atau biasanya disapa akrab dengan cheerleaders? Pemandu sorak pertama kali ditemukan oleh seorang pria bernama Johnny Campbell, beliau adalah mahasiswa dari University of Minnesota. Di tahun 1898, terdapat pertandingan Football bernama Ivy League di kampusnya.Â
Johnny Campbell melompat dari tempat duduknya, menuju lapangan dan mulai memimpin dan sukses mengendalikan semangat kerumunan. Johnny Campbell dianggap sebagai atlet pemandu sorak pertama di dunia, dan ya pemandu sorak pertama kali ditemukan oleh seorang laki-laki.Â
Di Indonesia, meskipun sudah dianggap sebagai olahraga resmi dan akan dilombakan saat Olympic nanti. Olahraga ekstrem ini masih belum menjadi salah satu bagian dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) karena belum mencapai target jumlah provinsi yang mempunyai cabang olahraga cheerleading di Indonesia.Â
Kegiatan yang dianggap hanya "cuma angkat-angkat" dan "bersorak sorai doang" ini saja, ternyata juga mempunyai tingkat kesulitan juga loh. Dimana kita membutuhkan setidaknya 4 orang dalam satu stunt, 2 bases, 1 back dan 1 flyer. sering ditemukan juga, 1 stunt berisi 5 orang, 1 orang lagi yang bertugas sebagai front.Â
Perbedaan tugas nya apa saja sih? Ya sebagaimana kita tahu, bases mempunyai tugas untuk selalu menjadi tapakan kaki flyer, sedangkan back biasanya selalu menjaga keseimbangan belakang flyer ketika sedang diangkat, dan mengarahkan flyer menuju tapakan bases. Front biasa bertugas untuk menjaga keseimbangan tapakan kaki flyers supaya nyaman ketika sedang diangkat. Kebayangkan ribetnya bagaimana?
Silvia Windy mulai merintis kegiatan pemandu sorak ini sejak tahun 2003, dan mulai dari 2007, beliau sudah aktif melatih pada beberapa sekolah, dan ditahun yang sama wanita yang akrab disapa Silvi ini sudah mengikuti ajang kompetisi cheerleaders ternama di Jepang yaitu Cheerleading Asia-International Open Championship (CAIOC).Â
Pada tahun 2010, wanita kelahiran tahun 1987 ini terpilih menjadi pelatih terbaik oleh Indonesia Cheerleading Community. Di tahun 2011, Silvi terpilih untuk melatih tim pemandu sorak di Jepang di Perkemahan Musim Panas (Summer Camp). Dan di tahun 2013, beliau kembali mengikuti pertandingan CAIOC di Jepang, dan berkompetisi di World Dance Sport di Kaohsiung. Wah, prestasi yang sangat membanggakan yah! Benar-benar putri kebanggaan pemandu sorak Indonesia ya!Â
Royal Cheer Club sudah mempunyai lebih dari 5 tim sekolah, yaitu : 1. OTWO (SMP 11 Jakarta) 2. PLCS (SMP Pangudi Luhur Jakarta) 3. KGB (SDN Lebak Bulus) 4. Rays (SMP 182 Jakarta) 5. Athena (SMP Mardi Waluya Cibinong)  6. PL SD (SD Pangudi Luhur Jakarta) 7. Cheevas (SMA 78 Jakarta) 8. TAR-Q (SMA Tarakanita  Jakarta) 9. Fire (SMA PGRI Bekasi) dan 1 international school yakni JIS (Jakarta Intercultural School).