Media audio visual aransemen percontohan guru untuk pembelajaran musikalisasi puisi mengacu pada tiga aspek, yaitu  isi,  wujud, dan  tampilan. Aspek isi, media audio visual dalam musikalisasi pusi dibuat dengan memperhatikan aransemen musik yang sesuai dengan isi puisi. Aspek wujud, bentuk media audio visual dibuat dalam bantuk video berbentuk landsacape dengan ukuran 16:9. Aspek tampilan, dalam tampilan video berbentuk cerita yang dikemas dalam bentuk video klip. Dengan adanya 3 aspek ini, media audio visual dalam pembelajaran musikalisasi puisi bisa lebih menarik.
Penerapan media audio visual aransemen percontohan guru dalam pembelajaran digunakan sebagai contoh dan tugas, baik dalam pertemuan satu dan pertemuan kedua. Â Pembuatan video secara mandiri dapat menjadi contoh yang membangkitkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran.
Pertemuan pertama, media audio visual diterapkan pada kegiatan inti. Â Guru menayangkan sebuah video musikalisasi puisi berjudul "Taman" karya Chairil Anwar yang merupakan aransemen percontohan guru. Sambil menyimak video, peserta didik pun dibagikan lembaran kertas berisi lirik puisi tersebut. Tujuan menyimak video dan membaca lirik puisi itu adalah membuat fokus peserta didik dalam menghayati struktur puisi.
Pertemuan kedua, media audio visual digunakan pada kegiatan inti. Dalam kegiatan inti diputarkan video musikalisasi puisi "Aku" yang merupakan aransemen percontohan guru. Sesudah pemutaran video, peserta didik berdikusi dan bertanya jawab terkait langkah-langkah membuat musikalisasi puisi dan hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam musikalisasi puisi.
Dalam mewujudkan media audio visual aransemen percontohan guru yang baik tentu membutuhkan keterlibatan beberapa pihak. Pertama, dosen pembimbing dan guru pamong PPG gelombang 1 kategori 2 Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Pengalaman dosen dan guru pamong membantu mengarahakan dan membimbing dalam pembuatan media audio visual yang menarik.Â
Kedua, alumnus  SMA Trinitas yang sedang menempuh pendidikan S1 Universitas Multimedia Nusantara. Dalam pengembangan media audio visual perlu mendapat bimbingan dari seseorang yang paham dalam bidang recording dan editing audio visual. Ketiga, alumus SMA Trinitas yang pernah terlibat dalam ekstrakurikuler orkestra. Dengan pengalaman bermusik tentu dapat memberikan banyak masukan terkait aransemen musikalisasi puisi.
Pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran musikalisasi puisi memberikan dampak yang positif. Media audio visual menjadikan peserta didik  lebih termotivasi dalam belajar. Selain itu, daya tangkap peserta didik pun menjadi lebih baik.Â
Dari beberapa respon peserta didik lewat lembar refleksi tertulis, media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran mengidentifikasi puisi dan mendemonstrasikan puisi sangat menarik. Media menjadikan pembelajaran tidak membosankan, terlebih dalam video hasil aransemen karya guru itu sendiri. Hal itu membuat motivasi tersendiri bagi peserta didik untuk membuat video musikalisasi yang lebih menarik sebagai bantuk apresiasi terhadap puisi karya penyair Indonesia.
Lewat apresiasi puisi, karya-karya puisi penyair Indonesia dapat semakin dikenal. Karya puisi angkatan Pujangga Lama, Pujangga Baru, Balai Pustaka angkatan 45, dan angkatan-angkatan berikutnya merupakan bukti jika sastra bukan hanya sekedar karya. Karya sastra puisi merupakan seruan-suruan yang penuh arti yang sudah menjadi sejarah. Puisi dan sejarahnya perlu kita jaga dan kita apresiasi.
Alexander Johan Wahyudi, kelahiran Cirebon 1989. Alumni Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Pengajar bahasa, sastra Indonesia dan jurnalistik di SMA Trinitas Bandung. Menulis untuk berbagi inspirasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H