Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia menghasilkan 46 ribu ton sampah berupa kemasan gelas plastik per tahunnya. Berat tersebut setara dengan berat 1.314.285.714 buah bakso pada umumnya.Â
Coba bayangkan apabila kamu diminta untuk membuat satu miliar tiga ratus empat belas juta dua ratus delapan puluh lima ribu tujuh ratus empat belas buah bakso dalam waktu 1 tahun. Bacanya aja susah, apalagi buatnya?
Ironisnya, kita (iya, saya, dan kamu) secara sadar maupun tidak sadar, menjadi alasan mengapa sampah kemasan gelas plastik di Indonesia bisa "terproduksi" sebanyak itu per tahunnya.
Berbagai langkah kuratif sudah dilakukan dalam menghadapi masalah ini. Sayangnya, data menunjukkan bahwa itu semua belum cukup. Jelas, perlu langkah preventif yang mencegah timbunan sampah gelas plastik itu sendiri untuk terproduksi di Indonesia setiap tahunnya.Â
Maka dari itu, inovasi mug-ger adalah iron mannya manusia terhadap thanosnya sampah plastik. Mug-ger, adalah inovasi gelas/mug terbaru dari 5 siswa SMA Kolese Kanisius, (Alexander Gunawan, Cato Prospero Yuda, Jonathan Harris, Mikael Ernest Susanto, dan Rafael Adhitya Putra Kusuma) yang terbuat dari 100 % bahan organik. Produk Biodegradable Mug-ger  berbahan dasar kardus bekas ini dapat menjadi substitut gelas plastik sekali pakai, karena sifatnya yang sangat baik terhadap lingkungan karena dapat dibuang di tanah, dan tumbuh menjadi sebuah tanaman.
Mug-ger sendiri dibuat dengan menggunakan kardus, air, dan juga tepung terigu. Pertama-tama, kardus-kardus bekas akan dipotong kecil-kecil kemudian direbus dengan air mendidih selama 10 menit. Setelah itu, potongan-potongan kecil kardus bekas yang telah direbus akan ditiriskan, dan dicampur dengan tepung terigu. Campuran kardus bekas dengan tepung terigu ini akan dibentuk hingga menyerupai sebuah gelas dengan cetakan, dimana pada alas gelas tersebut akan diberikan beberapa biji tanaman. Setelah itu, gelas mug-ger dijemur sampai keras, dan disterilkan dengan menggunakan uv sterilizer. Setelah disterilisasi, mug-ger siap digunakan untuk menggantikan peranan gelas plastik sekali pakai.
Inovasi ini masih jauh dari kata sempurna. Namun, inovasi ini menjadi sebuah langkah besar dalam menghadapi ribuan ton sampah gelas plastik kemasan yang beratnya setara dengan 1.3 miliar bakso. Harapannya, inovasi ini dapat dikembangkan secara lebih matang, sehingga kita semua dapat hidup di dunia yang lebih indah, bersih, dan dapat memesan segelas ice milk tea tanpa takut menjadi sosok yang mengancam kebersihan alam.
*Produk mug-ger dan esai ini dibuat oleh 5 orang, yakni: Alexander Gunawan, Cato Prospero Yuda, Jonathan Harris, Mikael Ernest Susanto, dan Rafael Adhitya Putra Kusuma
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H