Mohon tunggu...
Alexander Ginting
Alexander Ginting Mohon Tunggu... -

penikmat warta (berkunjung juga ya, ke blog saya : www.solusiinspirasi.wordpress.com)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Matahari pada Malam Hari

13 September 2011   00:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:01 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi oleh : Alexander Ginting

Setiap malam di bukit gersang berbatubatu bukan pasrah

aku menjaring cahaya dengan garis telapak tangan menengadah

sesekali melipat jemari, mengepal desah

kosong hati

menantimu kini…

Mataku gelisah mencari-cari

Selerak pun hari

hanya tampak, langit berbintangbintang pongah mewarnai

pun tampak lampu di trotoar, ramai

untuk yang melintaslintas pada jalan tak ada menepi

bukan bagiku yang bersunyi

Pada tepian di ujung senja ini

suara pecahan air kali kutak dengar lagi

menendangnendang batu sungai, lalu pergi…

yang pernah kulihat terurai gemulai,

cahayamu..,

matahari pada malam hari

Cahayamu, matahari

bersemayam dalam wajah bundar purnama

menari berseri

pada jejakku, fana

Petikan kecapi dan seruling merdu bersyair pada cahayamu

mengalirkan anak sungai pada relungrelung hati

merayap sepoimenyelimuti gigilku

Aku rindu…

dalam sekali rindu ini !

Pekikku menggema pilu, pada sumur digali tak terbatasi

asaku berhembus menembus dindingdinding awan kelabu

pada bayangbayang langit melengkung teduh hati

ku tak lelah menunggu

sampai larut malam hari

matahariku…

2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun