Puisi oleh : Alexander Ginting
Setiap malam di bukit gersang berbatubatu bukan pasrah
aku menjaring cahaya dengan garis telapak tangan menengadah
sesekali melipat jemari, mengepal desah
kosong hati
menantimu kini…
Mataku gelisah mencari-cari
Selerak pun hari
hanya tampak, langit berbintangbintang pongah mewarnai
pun tampak lampu di trotoar, ramai
untuk yang melintaslintas pada jalan tak ada menepi
bukan bagiku yang bersunyi
Pada tepian di ujung senja ini
suara pecahan air kali kutak dengar lagi
menendangnendang batu sungai, lalu pergi…
yang pernah kulihat terurai gemulai,
cahayamu..,
matahari pada malam hari
Cahayamu, matahari
bersemayam dalam wajah bundar purnama
menari berseri
pada jejakku, fana
Petikan kecapi dan seruling merdu bersyair pada cahayamu
mengalirkan anak sungai pada relungrelung hati
merayap sepoimenyelimuti gigilku
Aku rindu…
dalam sekali rindu ini !
Pekikku menggema pilu, pada sumur digali tak terbatasi
asaku berhembus menembus dindingdinding awan kelabu
pada bayangbayang langit melengkung teduh hati
ku tak lelah menunggu
sampai larut malam hari
matahariku…
2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H