Belajar untuk hidup di masa sekarang adalah sebuah paham yang baik  untuk di terapkan dalam segala kondisi, terutama kondisi dimana dunia berputar dan berbalik secara tidak teratur bahkan kehilangan dinamikanya. Saat ini mental manusia berada pada titik tertinggi untuk memahami segala macam masalah dengan memahami bahwa semua hanya sementara dan fokus pada apa yang terjadi pada saat ini bukan sibuk mengurus dan memikirkan hal- hal yang tidak pasti yang terjadi di masa depan. Kelemahan ini yang membawa manusia jatuh kedalam rasa takut, menderita, cemas bahkan frustasi yang justru seharusnya di hadapi dengan lapang dada dan berjuang dalam setiap detik pada masa sekarang.Â
Bukan hal mudah untuk bangkit dari rasa takut, cemas, menderita dan frustasi jikalau sudut pandang dalam mengambil solusi dan tindakan tidak berjalan dengan sinkron dan efisien. Dalam kondisi tertentu atau bisa kita sebut kondisi dimana kita terhimpit dengan keadaan dan merasa tidak berdaya namun disitulah terkadang kita menemukan arti memahami hidup untuk belajar di masa sekarang dalam artian kita menerima segala kekurangan dan keadaan kita namun tak merasa cemas dan terus melangkah maju melewati masa sekarang dengan bijaksana dan penuh hasrat.Â
Bijaksana dan hasrat muncul dari cara pandang kita memahami aspek mutlak manusia sebagai makhluk yang berfikir dan berkembang. Dalam perkembangan ini kita wajib menerima segala ketidaksempurnaan manusia sebagi sifat manusiawi  terlebih pada dasar tertentu manusia sulit menerima ketidaksempurnaan yang membuat mental dan psikologi tidak berkembang. Richart Carlson berpesan demikian "Belajar menjaga perhatian dalam masa ini, maka segala usaha kita akan berbuah besar"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H