Pendahuluan
Dalam era digital ini, perdebatan mengenai relevansi pendidikan formal semakin sering terdengar. Di satu sisi, ada kelompok yang menganggap sekolah sebagai scam (penipuan), mengklaim bahwa sistem pendidikan saat ini sudah usang dan tidak relevan dengan kebutuhan dunia kerja modern. Di sisi lain, banyak yang tetap berpendapat bahwa pendidikan adalah fondasi utama bagi perkembangan individu dan masyarakat. Artikel ini akan mengeksplorasi kedua perspektif ini dan menganalisis pentingnya pendidikan di Indonesia.
Argumen: Sekolah itu Scam
Mereka yang menyebut sekolah sebagai scam sering mengemukakan beberapa argumen utama:
Ketidakrelevanan Kurikulum: Banyak yang berpendapat bahwa kurikulum sekolah tidak lagi relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Misalnya, pelajaran-pelajaran yang diajarkan seringkali tidak memiliki aplikasi praktis di dunia nyata.
Biaya yang Tinggi: Pendidikan formal, terutama di tingkat perguruan tinggi, sering kali memerlukan biaya yang sangat tinggi. Hal ini menciptakan beban finansial yang besar bagi banyak keluarga tanpa jaminan pekerjaan yang sepadan setelah lulus.
Sistem Penilaian yang Kaku: Sistem penilaian yang kaku dan berfokus pada nilai angka dinilai tidak mampu mengukur kemampuan dan potensi sesungguhnya dari setiap individu. Kreativitas dan keterampilan praktis sering kali terabaikan.
Stres dan Tekanan: Tekanan akademis yang tinggi sering kali berdampak negatif pada kesehatan mental siswa. Banyak siswa mengalami stres yang berlebihan karena tuntutan untuk mencapai nilai yang tinggi.
Argumen: Pentingnya Pendidikan
Di sisi lain, banyak pihak yang menekankan pentingnya pendidikan formal dengan beberapa alasan berikut: