Dia udah bilang sendiri kepada dirinya, makanya bermain dengan santuy, battingnya juga yaa kecil-kecil santuy. Dia cuma cari "kebahagiaan" doang gitu, syukur-syukur  kalau menang, jadi dia main dalam ritme yang mengasikan, tapi pada akhirnya dia kalah. Udahlah main tenang dengan ritme yang mantab dia kalah, 1jtnya hilang.
Disini akhrinya membangkitkan watak buruk yang lain (bukan aktifin Sharingan). Dia marah, kecewa, dan ngerasa nyaris menang, terus pride yang dia bangun juga keusik, karena ga ada manusia yang suka berada di dalam posisi "pecundang" . semua kagak akan bisa terima kalau dirinya di pecundangi, jadi pihak yang kalah dan sebagainya.
Makanya kalau kalian yang main PS atau FIFA atau main PES dan kalah , pasti pengen main lagikan ingin rematch lagi, karena ada perasaan tidak nyaman Ketika diri kita menjadi pihak yang kalah. Begitu juga perihalnya dengan judi , akhirnya dia lihat 'Oiya uang rekening masih ada', dia depo lagi 1 jt.
Ketika dia bermain di turn kedua ini secara tidak sadar gaya permainannya berubah, awalnya dia main dengan batting rendah 50-100, ternyata berubah jadi sesuatu yang high risk. Dia mulai pasang 500/600 dan akhirnya kalah lagi yang menjadi pembeda adalah waktu kalahnya jauh lebih cepat. Begitu seteturnya sampai dia kehabisan semua yang dia miliki.
Jadi Sebagian dorongan untuk bermain judi berkali-kali itu bukan dari adiksi. Tapi "ilusi" dari kepalanya (kena genjutsu diri sendiri), bahwa modalnya bisa balik. Dia Cuma kagak terima aja 1 jtnya hilang, berfikir untuk membalik itu akhirnya 5 jt hilang 10 jt hilang sampai semua hilang dan hal itu terjadi ke banyak orang.
Nah itu skrenarionya kalau kalah, kalau dia sempat menang gimana (?) hasilnya akan sama aja, gini Ketika seorang penjudi memutuskan untuk berhenti yang menjadi acuan kagak pernah titik menangnya, tapi titik kalahnya itulah yang membuat player berkali-kali bermain.
~~ semakin menang, semakin rakus untuk bermain~~
~~ Ga Depo Ga Sekut~~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H