Berkali-kali diterpa isu dengan pelanggaran privasi dan pencurian data untuk lepentingan suatu negara yang berujung pada pemblokiran dalam tingkat federal seperti di Amerika, Canada serta Eropa. Proyek ini menjadi topik pembicara yang 'hangat' setelah dilaporkan pertama kali oleh Financial Times pada bulan Juni  lalu.Â
Bagi negara tercinta kita ini, privasi dan kerahasiaan data barangkali bukan masalah. Sebab tak perlu dicari apa lagi dicuri, toh data kita selalu bocor kemana-mana. Namun proyek S mungkin beda ceritanya.
Mari tarik hal yang baik, Social Commerce  telah mendapatkan momentum yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena semakin banyak orang beralih ke media sosial untuk mencari produk dan berbelanja. Hal ini memberikan peluang unik bagi bisnis untuk berinteraksi dengan pelanggan dengan cara yang lebih pribadi dan interaktif. Namun, hal ini juga memiliki tantangan tersendiri, seperti memastikan privasi data, mengelola interaksi pelanggan, dan terus mengikuti perkembangan algoritma dan fitur media sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H