Mohon tunggu...
Alexander Abraham
Alexander Abraham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Alexander Abraham adalah seorang penulis fiktif yang memiliki gaya menulis yang penuh dengan misteri dan intrik. Ia dikenal karena kemampuannya untuk menciptakan dunia yang kompleks, penuh dengan karakter-karakter yang berlapis dan konflik-konflik emosional yang mendalam. Sebagai penulis, Alexander sering mengeksplorasi tema-tema psikologi manusia, ketegangan moral, dan dilema etis yang membingungkan. Hobi utama Alexander adalah menyelami sejarah gelap, terutama yang berhubungan dengan kejahatan dan ketidakadilan. Ia sering menghabiskan waktu di perpustakaan atau menjelajahi arsip-arsip tua untuk mendapatkan inspirasi bagi karya-karyanya. Selain itu, ia juga memiliki ketertarikan pada seni visual, sering mengunjungi galeri seni untuk mempelajari cara-cara visual yang dapat memperkaya narasi tulisannya. Kepribadiannya cenderung introspektif, sering kali terlihat lebih tertutup dan misterius di hadapan orang lain. Meskipun demikian, ia sangat peduli dengan isu-isu sosial dan sering menggunakan karya-karyanya untuk menyuarakan pandangannya tentang ketidaksetaraan dan ketidakadilan dalam masyarakat. Ia juga memiliki ketertarikan pada pemecahan teka-teki dan sering kali menciptakan karakter-karakter yang memiliki kecerdasan luar biasa dan kemampuan untuk melihat hal-hal dari perspektif yang unik.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Pernah Coba Trans Jogja? Ini Alasan Kenapa Banyak yang Beralih ke Kendaraan Pribadi!

17 Januari 2025   00:50 Diperbarui: 17 Januari 2025   00:50 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Trans Jogja  (Sumber:www.dishub.jogjaprov.go.id/trans-jogja)

Krisis transportasi publik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi perhatian serius dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun DIY memiliki sistem transportasi publik yang cukup berkembang, tantangan seperti penurunan jumlah angkutan umum dan peningkatan penggunaan kendaraan pribadi telah memengaruhi mobilitas masyarakat.Perkembangan Transportasi di DIY

Sejak awal 2000-an, DIY telah mengembangkan sistem transportasi publik, termasuk bus Trans Jogja yang mulai beroperasi pada tahun 2008. Trans Jogja dirancang untuk mengurangi kemacetan dan menyediakan alternatif transportasi yang ramah lingkungan. Namun, meskipun ada upaya tersebut, ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi, terutama sepeda motor, tetap tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, pada Juli 2024, jumlah penumpang angkutan kereta api mengalami peningkatan 12,35% dibanding bulan sebelumnya, menunjukkan adanya pergeseran preferensi moda transportasi.

Angkutan Umum yang Tidak Beroperasi Lagi

Beberapa angkutan umum di DIY telah berhenti beroperasi, terutama angkutan perdesaan yang jumlahnya menurun drastis dalam 15 tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh tingginya penggunaan sepeda motor pribadi yang lebih murah dan mudah diakses. Menurut pengamat transportasi, krisis angkutan umum ini berdampak pada peningkatan penggunaan kendaraan pribadi dan konsumsi bahan bakar minyak subsidi yang tinggi.

Pengalaman Pribadi dengan Angkutan Umum

Sebagai contoh, saya pertama kali mencoba Trans Jogja pada tahun 2010. Awalnya, saya merasa kurang nyaman karena keterbatasan rute dan jadwal yang tidak selalu tepat waktu. Namun, seiring berjalannya waktu, Trans Jogja melakukan berbagai perbaikan, seperti penambahan rute dan peningkatan frekuensi keberangkatan. Hal ini membuat saya semakin memilih Trans Jogja sebagai alternatif transportasi utama, terutama untuk perjalanan ke pusat kota dan area wisata.

Tantangan dan Solusi

Meskipun ada upaya untuk meningkatkan transportasi publik, tantangan seperti ketidakpastian jadwal, kenyamanan, dan keamanan masih menjadi hambatan bagi masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Menurut survei, 65% responden percaya bahwa transportasi publik dapat mengatasi kemacetan, namun mereka masih enggan beralih karena faktor-faktor tersebut.

Untuk mengatasi krisis transportasi publik, diperlukan komitmen dari pemerintah daerah untuk mengelola angkutan umum secara mandiri dan berkelanjutan. Peningkatan kualitas layanan, penambahan rute, dan integrasi moda transportasi dapat menjadi solusi untuk meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat menggunakan transportasi publik dan dampaknya terhadap lingkungan juga penting untuk dilakukan.

Dengan upaya bersama antara pemerintah, operator transportasi, dan masyarakat, diharapkan krisis transportasi publik di DIY dapat diatasi, sehingga mobilitas masyarakat menjadi lebih lancar dan ramah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun