Banjir memang menjadi langganan bagi warga DKI, mungkin sudah tak diherankan lagi jika disaat curah hujan seperti sekarang ini yang mengguyur dari pagi hingga pagi lagi membuat volume air di aliran sungai di DKI meningkat, hingga meluap kepermukaan. Hal ini mendapat reaksi dari Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin Ibu Kota yang baru merasakan banjirnya Jakarta.
Maklum, mungkin karena anak baru Jakarta membuat Jokowi kaget dengan kondisi yang dialami oleh Ibu Kota sekarang ini. Akhirnya banyak yang disalahkan olehnya, dari mulai pemimpin terdahulu samapai cuaca yang menjadi faktor alam pun dinilai negatif. Entah, apakah itu untuk meminta pertanggung jawaban kepada pihak yang dianggapnya salah atau benar-benar hanya ingin menutupi seluruh janji-janjinya pada masa kampanye? Semua masih menjadi samar.
Berikut beberapa penjelasan Jokowi yang diambil dari berbagai media.
"Saya baru setahun, yang 20 tahun yang 30 tahun memimpin Jakarta sudah apa?" ujar Jokowi, Minggu (12/1) ada Indopos.
Jokowi merasa, usia memimpinnya masih terlampau muda dibanding para pendahulunya yang seharusnya bisa lebih tahu bagaimana menata Jakarta. Lho Mas, bukannya sampean dikirim ke Jakarta untuk memperbaiki itu semua ya?
Disisi lain, Jokowi pun menyalahkan Pemerintah Pusat. Ia menilai, dalam pembangunan tanggul  Latuharhary dan pengerukan Waduk Pluit harusnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat, bukan Pemprov DKI. Padahal awalnya ia menegaskan bahwa itu akan bisa terselesaikan dalam beberapa hari saja.
"Pembangunan tanggul itu jangan ditanya ke Saya, itu tugas Kementerian PU" katanya saat ditanya persiapan tanggul Latuharhary mengahadapi banjir.
Ini Karena Hujan
Selain itu, mantan Walikota Solo ini memantau kondisi kawasan elite yang juga terkena banjir di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Jalan yang biasa bebas dilalui pengendara bermotor, kini hanya bisa dilalui oleh delman saja. Kenapa daerah ini bisa banjir, ternyata karena masyarakat sekitar tidak ingin mengaliri genangan dan banjir ke waduk yang sudah disediakan Dinas Tata Air Jakut.
Dalam kondisi banjir seperti ini, Jokowi menyalahkan "hujan" dan air rob yang meningkat. Nggak takut kualat ya menyalahkan hujan? Padahal hidup matinya ditentukan oleh sang pembuat hujan.
"Memang terjadi hujan deras disekitar Pulogadung dan robnya naik. Problemnya ada disitu." ujar Jokowi di lokasi, Sabtu (18/1).