Mohon tunggu...
Alex Raharjo
Alex Raharjo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-Laki

Freelancer, Followback, Comment back.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bom Bunuh Diri Dijanjikan Bidadari dan Surga

15 November 2019   10:35 Diperbarui: 15 November 2019   10:41 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian orang menganggap aksi bom bunuh diri termasuk jihad fi sabilillah, dan pelakunya dikatakan sebagai orang yang syahid atau mati syahid, yang tentunya kalau mati dalam keadaan syahid adalah Surga jaminanya tanpa menimbang amalan perbuatanya selama hidupnya dan Bidadari adalah teman akhiratnya. Inilah amalan yang digunakan untuk menyesatkan orang-orang bodoh.

Iya, bodoh bahkan teramat bodoh jamaah yang mau dikibulin dengan dalil-dalil yang tidak menyesuaikan maksud, kondisi dan tujuanya. Mereka mendoktrin dan mengajarkan orang untuk syahid tapi dianya sendiri cuma bisa teriak-teriak Jihad yang mungkin saja dianya sendiri takut mati. Bahkan tidak sedikit dakwah yang menyerukan anggotanya untuk berpartisipasi dan mendukungnya,

Bunuh Kafir!

Takbir!

Kafir halal darahnya!

Takbir lagi!

Pertanyaan saya itu yang dakwah macam begitu sudah bunuh orang kafir belum? Kalau belum ya jangan diikutin, dianya saja takut hukum dunia kok. Logikanya kan gitu, tapi memang tidak dibenarkan juga sebetulnya dalam Agama manapun membunuh nyawa orang.

Dan dari sebagian besar kaum muslim lainpun bertanya-tanya, "Benarkah aksi ini dikatakan sebagai bentuk jihad ? Apakah Islam membolehkan segala cara dalam semua ibadah termasuk cara-cara berjihad yang merupakan bagian dari ibadah?"

Bukankah perbuatan bunuh diri itu dilarang Agama? Seperti dikutip dalam Surat An Nisa ; 29-30

"Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS. An Nisa: 29-30)."

Lantas mengapa marak Bom Bunuh diri adalah Jihad? Tidak sedikit ayat-ayat Al-Quran yang dijadikan 'senjata' untuk membenarkan pendapat-pendapat yang menyimpang dari syariat Islam. Modusnya adalah menafsirkan ayat-ayat tertentu secara sepihak, tanpa mengkaitkannya dengan ayat-ayat lain atau hadits-hadits terkait. Dan tentunya hasil tafsir itu juga berbenturan dengan fatwa-fatwa para ulama fiqih yang muktamad.

"Dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. (QS. At-Taubah : 36)"

Menurut mereka, sejak turun ayat ini tidak ada lagi pembagian kafir harbi atau kafir dzimmi. Sebab ada lafadz 'kaaffah' di dalam ayat ini, yang artinya adalah semua dan seluruhnya. Maksudnya Allah SWT. telah memerintahkan kita umat Islam untuk membunuh semua orang musyrik tanpa membeda-bedakan apakah dia kafir dzimmi atau kafir harbi. Pendeknya, kalau dia bukan muslim maka halal darahnya menurut ayat ini.

Padahal dalam Tafsir Ath-Thabari menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan 'kaaffah' disini adalah pihak umat Islam dan bukan orang kafir. Maksudnya, dalam memerangi orang kafir, wajiblah semua umat Islam secara keseluruhan (kaaffah) untuk ikut serta. Sebab orang kafir pun secara keseluruhan (kaaffah) juga ikut serta dalam memerangi umat Islam. Jadi maksud ayat ini bukan perintah untuk membunuh semua orang kafir.

Syariat Islam itu turun bukan dengan tujuan untuk membunuh manusia dan menghilangkan nyawanya. Justru sebaliknya, tujuannya adalah untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Dalam syariat Islam, orang kafir berhak hidup damai dengan umat Islam. Dan tidaklah ajaran Islam ini diturunkan, kecuali untuk dijadikan petunjuk bagi mereka yang mau. Sedangkan mereka yang tidak mau mengikuti petunjuk dari Allah, tentu saja tidak ada paksaan, tidak perlu dimusuhi, dan tidak perlu diperangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun