Mohon tunggu...
Alex Raharjo
Alex Raharjo Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-Laki

Freelancer, Followback, Comment back.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan Semu

30 Mei 2019   02:35 Diperbarui: 6 Maret 2021   21:55 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku datang pagi menuju senja
Awan mendung gelap tak hujan
Berdiri ditengah gurun pasir
Mengharap rumput tumbuh hijau
Menari-nari ke kiri dan kanan

Ku tunggu berlama-lama disini
Detik demi menit
Hari demi minggu
Bulan demi tahun
Namun tak kunjung tumbuh

Dan ku pergi berlari mencari arah waktu
Yang dulu pernah terlewati
Mengharap kau ada disana
Berkunjung sejenak menemuiku

Tak adakah secercah harapan
Yang bisa buatku bertahan
Walau hanya setitik cahaya
Untuk tak mengubahku dalam pendirian

Ku coba berhenti sejenak
Namun tak mampu ku berdiri menahan
Lalu ku terus berlari, tak pernah berhenti
Selalu mencari dimana waktu tertakdir
Dengan segudang harap kau akan hadir

Lirih angin mengiring hembusan hujan
Menyapu deras ombak pantai
Kini mataharipun enggan menyapa
Bagai mengharap bulan diwaktu siang

Hingga akhirnya ku tersadar
Ketika semua hanyalah semu
Harapan itu sebatas mimpi
Karena waktu yang telah lalu
Takan pernah bisa ku temui kembali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun