Perlukah jihad di Indonesia?
Negri kaya raya dengan mayoritas muslim terbanyak di dunia. Negara kaya akan keberagaman, berbagai macam suku, adat, budaya dan bahasa yang lupa sejarah.
Belakangan ini kita diserukan dengan kata JIHAD! Tapi sudah benarkah jalan Jihad menurut ajaran Rasulullaw, SAW.
Syariat Islam diturunkan untuk menjamin lima kebutuhan prinsipal manusia diantaranya nyawa, keyakinan, akal pikiran, harta dan keturunan. Oleh karenanya yang dapat menjamin dan mewujudkan secara efektif ialah melalui tatanan negara, padahal negara demokrasi juga memberi jaminan kepada lima prinsipal tersebut.
Jihad menurut syariat Islam adalah berjuang menegakkan DIN (Agama) Allah SWT. Agar tetap berdiri tegak dengan cara yang diajarkan Rosulullah SAW.Â
Negara yang berpenduduk mayoritas Muslim kitapun dikuasai politikus-politikus Muslim, dan dengan sengaja atau tidak, mungkin sedang berupaya mendeligitimasi tempat mereka tinggal dan hidup. Dengan menggunakan dalil-dalil agama, ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits. Padahal itu adalah upaya distruktif yang merusak perdamaian dan persaudaraan.
Jadi, masih perlukah JIHAD di Indonesia? Sangat perlu, tapi jihad yang diperlukan bukan untuk mendeligitimasi Negara yg sah, melainkan Jihad melawan hawa nafsu (jahidun nafsi). Karena Jihad bukan melulu tentang perang apalagi perang badar (saudara) karena sejatinya Jihad adalah Wasilah (sarana). Jadi jika Ulama, Habib, Kiyai, Ustadz Dll. Bisa berdakwah dengan bebas sesuai dengan aturan ketatanegaraan dan orang bisa beribadah atau menjalankan ajaran agama, Maka dengan sendirinya JIHAD QITAL tidak diperlukan. Hampir bisa dipastikan Tour Jihad 22 Mei 2019 adalah JIHAD SESAT.
Mereka harusnya rela mati demi rakyat bukan mengorbankan pendukungnya mati hanya karena politik syahwat.
Indonesia merdeka bukan karena Islam semata, melainkan karena keberagaman yang ada didalamnya. Oleh karena itu kita jangan mudah terpancing emosi atau terprovokasi, justru kita harusnya bersatu menumpas provokator yang hanya bisa merusak persaudaraan dan persatuan bangsa kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H