Aca pun persenyum.
“Ahan beneran? Ah nanti bohong lagi. Aca ga suka Ahan bohong.”
Aca cemberut kepada Farhan, lalu Farhan berdiri sambal menarik tangan aca.
“Ini Aca mau di bawa ke mana, han?”
“Sudah ikut saja.”
Mereka pergi ke rumah pohon, lalu Farhan membawa batu untuk mengukir nama mereka.
“Ahan lagi ngapain? Kok bawa batu.”
“Sini kamu lihat, ca. Ahan lagi ngukir nama Ahan sama Aca. Ini sebagai rasa janji Ahan sama Aca nanti kaau sudah gede, Ahan bawa Aca naik pesawat bareng.”
Aca tersenyum senang namun di hati kecil Aca, Aca sedih karena Aca akan pindah ke luar kota. Namun aca tidak mau memberi tahu Ahan karena takut akan marah kepadanya.
“Terima aksih Ahan, semoga Ahan benar janji sama Aca. Kita sahabat selamanya.” Ucap Aca gembira.
“Aca, tulis tanggal sekarang dong, nanti Ahan bikin kata-kata, oke?”