Jurnalistik telah dimulai pada ribuan tahun yang lalu. Hingga sekarang, jurnalistik terus berkembang mengikuti perkembangan zaman yang membawanya ke bentuk online.Â
Sejarah Jurnalistik
sendiri dimulai tiga ribu tahun yang lalu ketika salah satu raja di Mesir yaitu Firaun mengirimkan raturan pesan kepada para perwiranya yang berada di provinsi untuk mengetahui kejadian yang terjadi di ibukota.
Dilanjutkan dengan adanya istilah "Acta Diurna" dari Roma dua ribu tahun yang lalu. Acta Diurna ini merupakan asal mula kata Jurnalistik yang mana digunakan untuk memberitakan kejadian yang terjadi di Roma masa itu.
Avisa Relation Order Zeitung. Diikuti oleh Belanda pada tahun 1618 dengan nama Courante uyt Italien, Duytslandt, &c. Di Inggis pada tahun 1620 dengan nama Oxford Gazzete, Di Prancis 1631 dengan nama Curant of General News dan Italia tahun 1636 dengan nama yang sama.
Surat kabar pertama kali diterbitkan di Eropa tepatnya di Jerman pada tahun 1609 dengan nama
Surat kabar pertama yang terbit harian adalah Einkommende Zeitung di Leipzig, German pada tahun 1650. Kemudian disusul oleh Daily Courant pada tahun 1907 di London.
Di zaman itu, surat kabar masih sangat mahal dan hanya diperuntukkan untuk masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas. Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, diterbitkanlah surat kabar dengan harga yang lebih terjangkau yaitu satu penny.
Benyamin H. Day merupakan pencetus dari Penny Newspaper di New York City pada tahun 1833. Ia juga merupakan orang pertama yang memuat peliputan tentang berita kepolisian secara rinci.
Seiring dengan berkembangnya jaman dan negara-negara lainnya, surat kabar menjadi salah satu alat komunikasi yang digunakan untuk memberi informasi mengenai kejadian di negara tersebut maupun negara lain ( berita mancanegara) di berbagai belahan dunia.
Jurnalistik di Indonesia
Jurnalistik berasal dari Bahasa Prancis "journ" yang berarti catatan atau laporan harian. Dalam kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegaitan untuk menyiapkan, meng-edit dan menulis untuk surat kabar, majalah atau berkala lainnya. (Assegaff, 1983:9).Â
Dalam Bahasa latin disebut juga dengan "diurnal" yang berarti hari ini. Pada zaman Kerajaan Romawi Kuno di masa Julius Caesar berkuasa, istilah acta diurna ini memiliki arti rangkaian kata, gerakan, kegiatan dan kejadian sehari-hari.
Kata 'istik' sendiri merujuk pada estetika yang berarti keindahan untuk mewujudkan berbagai karya seni atau keterampilan. Dalam arti yang lebih luas, jurnalistik dapat dikatakan sebagai kejadian pencatatan dana tau pelaporan, serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari. (Susanto 1986: 73).Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!