Tidak ada apapun yang aku pedulikan Kecuali apa yang aku Cinta dan yang mendekatkan aku kepadanya.
Kisah ini bukan merupakan kisah awal dari kisah Layla-Majnun namun kisah pertengahan antara kisah Layla-Majnun yang mana kisah ini diceritakan ketika kabilah dari suku layla berpindah tempat yang berada jauh dari jangkauan Qays yang mana Qays pada saat itu teramat sangat merindukan sosok Layla dan kebetulan secara tak sengaja ia melihat seekor anjing penjaga dari kabilah layla dan qays mengikuti langkah ajning tersebut dan ia bertekad untuk pergi melangkah jauh menuju kabilah layla.
Ditengah perjalanan di depan sebuah goa ada sekelompok orang yang sedang malksanakan Sholat berjamaah dan Qays tak sengaja melangkahi orang yang sedang Sholat itu dengan acuh dan terus melangkan menuju kabilah layla. Namun tragisnya ketika qays sudah sampai di kabilah layla justru Qays diusir oleh ayah layla dan Qays terpaksa kembali lagi untuk menyendiri lagi. Ketika perjalanan kembali qays ditegur oleh orang yang ia langkahi ketika sholat dan Qays ditegur "wahai Majnun, tidakkah kau melihat kami sedang melaksanakan Sholat disini ketika kau lewat.
Tapi kau secara acuh tak acuh malah melangkahi kami" dan Qays pun menjawab teguran dari orang tersebut "Demi Allah, saat kalian sholat, aku sama sekali tak melihat kalian. oh wahai Manusia, tidakkan engkau merasakan cinta kepada tuhanmu? Hingga ketika engkau sedang beribadah kepadanya kau masih memperhatikanku yang sedang lewat didepanmu? apakah cintamu kepada Tuhamu tak sebesar cintaku kepada Layla?
Sungguh ketika aku merindukan layla dan melangkah menuju rumahnya aku tak melihat apapun kecuali Layla dan hal yang menunjukkan aku kejalan menuju pertemuan dengan Layla yaitu Anjing itu. Bilamana kalian cinta kepada Allah sebagaimana aku cinta kepada Layla maka kalian tidak akan melihatku.
Dari Kisah ini terdapat satu pesan tersirat tentang kekhusyu'an dalam beribadah kepada Allah, dan betapa kecil rasa cinta seorang kepada Allah ketika sedang melaksanakan sholat masih memikirkan hal lain yang tidak berkaitan dengan Allah. Yang mana seharusnya jika kita benar-benar cinta kepada Allah maka kita tidak akan peduli dengan apapun kecuali kepada Allah dan hal yang membuat kita menjadi lebih dekat dengan Allah. Terlebih lagi ketika melakukan Sholat sebagaimana telah Allah firmankan dalam Alquran Surah Al-Mu'minun ayat 1-2 yaitu :
,
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya."
Selain daripada itu khusyuk merupakan suatu perkara yang cepat sekali hilang, terlebih lagi dizaman saat ini, hal ini sesuai dengan hadits nabi Muhammad
"Perkara yang pertama kali diangkat dari umat ini adalah khusyuk sampai tak terlihat orang yang khusyuk di dalam shalatnya." (HR. Ath-Thabrani)
Dalam melaksanakan Sholat, yang mana didalamnya tidak terdapat kekhusyukan dan tidak menghadirkan hati, sholat itu tetaplah Sah, namun apa yang didapatkan (Pahala) terhitung sesuai dengan kekhusyukan dalam sholat yang dijalani tersebut. Yang mana hal ini sesuai dengan hadits Nabi;